JAKARTA, iNews.id – Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) diberi nama Nusantara. Pemberian nama ini merupakan hasil konsultasi dengan para pakar, ahli bahasa, dan sejarah.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengungkapkan, ada sekitar 80 nama yang diajukan untuk IKN baru. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memilih kata Nusantara untuk penamaan.
“Yang pertama, tadi kami sudah konsultasi dengan ahli bahasa. Karena Pasal 1 ayat 1 itu berbunyi ibu kota negara adalah ibu kota NKRI, maka selanjutnya yang ayat 2 untuk menghindari pengulangan,” kata Suharso dalam Rapat Pansus RUU IKN di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/1/2021).
“Maka karena kemudian sudah disebut namanya, ada dua alternatif: “Ibu kota negara yg bernama Nusantara adalah atuan pemerintah daerah yang bersifat khusus” jadi yang selanjutnya disebut IKN itu dihilangkan, menurut ahli bahasa menjadi Ibu Kota Negara yang bernama Nusantara adalah satuan pemerintah daerah yang bersifat khusus setingkat provinsi,” tuturnya lagi.
Namun, Suharso belum mau mengungkapkan lebih rinci mengenai IKN baru itu sampai waktu skorsing dan sebetulnya ada sejumlah nama yang diusulkan Kemen PPN kepada Jokowi. Penjelasan itu baru akan dia ungkap dalam rapat setelah skorsing bersama dengan ahli bahasa, ahli sejarah dan para pakar.
“Sebenernya nama yang kami ajukan pada bapak presiden cukup banyak sekali, termasuk kami panggil para ahli bahasa, ahli sejarah. Kemudian mereka yang punya otoritas untuk memberikan knowledge kepada kami, para pakar itu, untuk memilih kata-kata yang paling tepat,” ujarnya.
Ketua Umum PPP ini menjelaskan, karena akan sangat besar sekali, banyak usulan nama yang diajukan, misalnya Negara Jaya, Nusantara Jaya, Nusa Karya, Nusajaya, Pertiwipura, Waanapura, Cakrawalapura, Kertanegara.
“Ada sekitar 80-an lebih tetapi kemudian akhirnya dipilih kata Nusantara tanpa kata jaya,” tutur Suharso.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait