Instruksi Jokowi, Kendaraan Berbahan Bakar Minyak Dilarang Beroperasi di IKN Nusantara

Raka Dwi Novianto
Presiden Joko Widodo menginstruksikan hanya kendaraan listrik yang boleh beroperasi di kawasan IKN Nusantara. (foto: ilustrasi/ist)

SEPAKU, iNewsKutai.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta hanya kendaraan listrik yang boleh beroperasi di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Artinya, kendaraan berbahan bakar minyak atau fosil dilarang masuk.

Instruksi itu disampaikan Jokowi melakukan groundbreaking Gedung Kantor Bank Tabungan Negara (BTN) di IKN Nusantara, Rabu (5/6/2024). Dia meyakini, indeks kualitas udara di ibu kota baru lebih baik dibandingkan Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

Dia pun membandingkan indeks kualitas udara Jakarta dengan Singapura, Melbourne dan Paris. 

"Tadi pagi saya membandingkan indeks kualitas udara di Jakarta, Singapura, Melbourne dan Paris, angkanya seperti apa dan di Nusantara. Di Jakarta 176, di Singapura 44, di Melbourne 38, dan di Paris 38 dan standar udara yang baik adalah 0 sampai 50. Di Jakarta jauh dari standar itu saya kira bukan Jakarta tapi Jabodetabek," kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi mengatakan, indeks kualitas udara di IKN jauh lebih baik ketimbang di Jakarta dan harus dipertahankan. Karena itu, IKN hanya boleh dilewati kendaraan listrik sehingga kualitas udara semakin bersih.

"Saya meyakini pasti sekitar 20-an (indeks kualitas udara). Apalagi nanti kalau sudah kendaraan berbahan bakar minyak sudah nggak boleh yang diperbolehkan. Hanya electric vehicle akan 0. Karena penggunaan energi di sini juga yang diperbolehkan adalah energi hijau. Inilah konsep Nusantara ke depan," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menekankan jika investasi di IKN adalah membeli masa depan. Pembangunan gedung Bank BTN merupakan keputusan yang tepat.

"Karena memang akan banyak sekali dibutuhkan pembiayaan untuk investasi di properti di ibu kota Nusantara ini," ucap Jokowi.

Jokowi juga menyebut bahwa pembangunan gedung Bank BTN melengkapi kehadiran bank-bank BUMN yang sebelumnya telah melakukan peletakan batu pertama.

"Untuk Himbara BTN memang sedikit terlambat tapi gapapa kepala Dirut. Yang paling penting bahwa tranformasi ekonomi yang kita inginkan dari pembangunan di Ibu Kota Nusantara betul-betul akan kita capai sesuai dengan target waktu yang telah kita tentukan," pungkasnya.

artikel ini telah tayang di inews.id

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network