MOSKOW, iNewsKutai - Rusia akhirnya menginvasi Ukraina. Koalisi negara barat dipimpin Amerika Serikat jauh-jauh hari sebelumnya sudah menyatakan siap membantu. Namun, nyatanya, hingga hari kedua serangan, pasukan NATO tidak kunjung membantuk negara pecahan Uni Soviet tersebut.
Rusia sendiri seakan tidak gentar dengan NATO yang merupakan gabungan negara-negara pakta pertahanan Atlantik Utara. Kremlin bahkan mengancam akan merespons keras kekuatan eksternal yang turut campur dalam invasi tersebut.
Kepercayaan diri Rusia ini tidak lepas dari dukungan alat utama sistem persenjataan. Negeri Beruang Merah memiliki lusinan jenis robot tempur darat, udara, serta permukaan dan bawah air yang siap diterjunkan di medan perang.
Dua di antaranya adalah robot FEDOR. dan Uran robot yang sudah teruji di medan perang Suriah. Bahkan, robot perang yang mirip dalam film Terminator ini menjadi momok dan membuat pasukan NATO kocar-kacir di negeri timur tengah tersebut.
Semenrara Uran merupakan robot tank tak berawak dan mampu menyergap pasukan NATO di Suriah. Uran-9 dilengkapi dengan misil 30mm dan peluru kendali anti tank.
Amunisi dan daya jelajah tank canggih di era medan perang moderen tersebut yang membuat Uran-9 diklaim mampu menjadi momok bagi NATO. Setelah sukses merancang Uran-9, Moskow juga dikabarkan akan merancang versi robot dari T-14 Armata yang lebih kuat.
Sementara Uran-9 dirancang untuk pengintaian, dukungan serangan, dan menghancurkan tank. Armada tempur tanpa awak tersebut juga dapat menyerang target pada jarak dekat hingga 16 keki di siang hari, dan 9.8500 kaki di malam hari.
Armada seberat 12 ton tersebut juga dilengkapi meriam otomatis 30mm 2A72, senapan mesin 7,62mm, penghalau roket Shmel-M, dan peluncur rudal bertenaga anti tank Ataka. Turut dipamerkan, Uran-6, yakni robot pembersih ranjau, dan drone jarak pendek Korsar.
Hadirnya robot militer tersebut menyusul janji Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu baru-baru ini yang berjanji akan mempercepat otomatisasi mesin militer Kremlin yang kini tengah berkembang pesat.
Ketika ditanya Express, apakah peran tentara akan berubah di masa depan dengan hadirnya peralatan yang dikendalikan dari jarak jauh? Shoigu menjawab:
“Mengapa berbicara masa depan? ini sudah menjadi kenyataan dan direalisasikan dengan penuh semangat,” katanya.
Ia menegaskan, beberapa tahun yang lalu, tentara Rusia memiliki 160 kendaraan udara tanpa awak, hari ini ia mengklaim jumlahnya hampir 1.800 unit.
“Kami telah memulai membuat robot tempur, uji coba negara dan tentara mereka hampir selesai. Dan saya berharap kami akan memulai produksi masal awal tahun ini,” kata Shoigu lagi.
Sementara ia menegaskan, untuk robot pembersih ranjau, saat ini persiapannya telah selesai dan telah diproduksi secara masal. “Saat ini robot seperti itu sudah dalam produksi serial. Pekerjaan kami belum akan selesai selama satu jam atau satu hari,” katanya lagi.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait