KIEV, iNewsKutai.id - Presiden Volodymyr Zelensky marah besar menyusul terungkapnya pengkhianatan di tubuh militer Ukraina. Dua jenderal top diketahui membelot ke Rusia selama invasi.
Kedua jenderal tersebut bertugas di Dinas Keamanan Ukraina yakni Kepala Departemen Utama Keamanan Dalam Negeri Naumov Andriy Olehovych dan
Kepala Kantor Dinas Keamanan Ukraina di wilayah Kherson Kryvoruchko Serhiy Oleksandrovych.
Dilansir CNN, Zelensky menyatakan jika keduanya melanggar sumpah setia militer kepada rakyat Ukraina. Perwiwa senior itu tidak menepati janji untuk melindungi kebebasan dan kemerdekaan Ukraina.
"Mereka antipahlawan dan membelot ke Rusia. Mereka tidak tahu di mana tanah airnya dan tidak pantas berada di sini. Lambat laun semua pengkhianat akan dihukum," tegas Zelensky dilansir CNN, Jumat (4/1/2022).
Zelensky, dalam kesempatan lain, juga mengatakan situasi di Ukraina selatan dan Donbass tetap sangat sulit karena Rusia terus memprioritaskan operasi militer di wilayah yang dikuasai separatis.
Menurutnya, pasukan Rusia berusaha mencari cara untuk mengkonsolidasikan kehadiran mereka di wilayah tersebut. Di wilayah Donbas, kota selatan Mariupol yang terkepung dan ke arah timur laut kota Kharkiv, "Pasukan Rusia mengumpulkan potensi serangan," ujar Zelensky.
Ini menggemakan pernyataan seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat pada hari Kamis yang mengatakan bahwa Donbas adalah salah satu dari empat wilayah di mana Rusia memfokuskan serangan udara saat ini. Pada Kamis malam, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan: "Jelas bahwa Rusia ingin memprioritaskan kembali operasi mereka di wilayah Donbas."
Editor : Abriandi
Artikel Terkait