WASHINGTON, iNewsKutai.id - Kebohongan intelijen Amerika Serikat (AS) dalam perang Ukraina vs Rusia terungkap. Washington berdalih jika hal itu disengaja sebagai bentuk perang informasi melawan Moskow yang sedang menginvasi Rusia.
Laporan kebohongan intelijen AS itu dilaporkan NBC News pada Rabu (6/4/2022). Para pejabat tersebut mengakui bahwa mereka telah membuat tentang informasi yang salah tersebut. Seperti tuduhan Rusia bersiap menggunakan senjata kimia dalam invasi Rusia
Dalam laporan yang diungkap NBC News, tujuannya adalah untuk mencegah Rusia benar-benar menggunakan senjata tersebut, meskipun mereka sendiri menilai sangat kecil kemungkinan akan terjadi.
Kebohongan lainnya adalah terkait laporan Presiden Rusia Vladimir Putin yang disesatkan militernya di Ukraina. Menurut NBC News, laporan intelijen AS semacam itu murni dibuat-dibuat. Selama perang di Ukraina, intelijen Amerika mengeklaim bahwa invasi Moskow macet atau tidak mengalami kemajuan yang berarti.
Bahkan, intelijen Amerika menyebut para komandan militer Rusia memberikan informasi yang menyesatkan Presiden Vladimir Putin. Tak hanya itu, penasihat Putin disebut terlalu takut untuk memberitahu kondisi medan perang di Ukraina yang sebenarnya.
“Tidak mungkin Anda bisa membuktikan atau menyangkal hal itu,” kata seorang pensiunan agen intelijen AS kepada NBC News mengenai klaim bahwa Putin disesatkan oleh timnya sendiri.
Selain itu, intelijen AS juga berbohong soal Putin yang meminta bantuan China. Meski dibuat-buat, Washington tetap merilisnya untuk mencegah China benar-benar mengirim senjata ke Rusia.
Seorang pejabat Eropa yang dikutip oleh NBC News mengatakan: "Laporan itu adalah permainan publik untuk mencegah dukungan militer dari China.”
Sebelum pecahnya perang di Ukraina, media-media AS memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa Rusia bersiap menyerang wilayah Donbass dan menyalahkan serangan itu pada kubu nasionalis Ukraina, sehingga menghasilkan dalih untuk perang.
Laporan-laporan media itu mengutip pejabat Pentagon, Departemen Luar Negeri dan sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya. Tidak ada yang memberikan bukti untuk mendukung klaim mereka.
Sekarang laporan NBC News mengungkapkan bahwa pernyataan-pernyataan itu memang dibuat oleh mata-mata AS. “Tidak harus intelijen yang solid,” kata seorang pejabat AS. “Lebih penting untuk mendahului (Rusia), khususnya Putin, sebelum mereka melakukan sesuatu.”
Salah satu penulis laporan NBC News adalah Ken Dilanian, seorang reporter keamanan nasional yang disebut memiliki hubungan “kolaboratif” dengan CIA. Dia ditolak oleh perusahaan saat itu Los Angeles Times, sebagai hasil dari persekongkolan tersebut.
Meski demikian, ada beberapa rilis intelijen AS yang akurat. Misalnya, pemerintahan Biden bersikeras selama berminggu-minggu bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bermaksud untuk melancarkan serangan ke Ukraina, yang pada akhirnya memang terjadi.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait