Dia menambahkan orang tua, dua adik perempuan, dan dua adik laki-lakinya telah mengungsi lima kali sebelum akhirnya tinggal di halaman RS Al Aqsa. Namun, mereka justru menjadi sasaran serangan rudal Zionis.
Ayah Shaban, Ahmad Al Dalou mengaku istri dan anaknya tidak sempat keluar dari tenda yang terbakar. Dia menyaksikan api membakar anak-anaknya.
Ahmad mengatakan, Shaban pernah mengatakan ingin belajar di luar negeri untuk menjadi dokter. Namun keinginan putra sulungnya itu ditolak karena ingin dia tetap berada di Gaza membantu keluarga.
Shaban patuh dan tekun belajar serta menjadi hafiz Alquran atau menghafal seluruh Alquran.
“Dia sangat mencintai ibunya. Sekarang, dia telah menjadi syahid di pelukan ibunya. Kami mengubur mereka dalam kondisi berpelukan satu sama lain," ujarnya.
artikel ini telah tayang di inews.id
Editor : Abriandi
Artikel Terkait