Tingkat Kerawanan Pilkada Kukar Tinggi, Pjs Bupati Wanti-wanti Netralitas ASN

Abriandi
Pjs Bupati Kutai Kartanegara, Bambang Arwanto mewanti-wanti Aparatur Sipil Negara netral dalam Pilkada Kukar 2024. (foto: ist)

TENGGARONG, iNewsKutai.id - Penjabat sementara (Pjs) Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Bambang Arwanto mewanti-wanti Aparatur Sipil Negara (ASN) netral dalam Pilkada Kukar 2024.

Penyebabnya, Pilkada Kukar memiliki kerawanan tertinggi dibanding sembilan kabupaten/kota lainnya. Keberpihakan ASN akan meningkatkan kerawanan tersebut.

Bambang Arwanto mengatakan, Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan provinsi nomor 5 paling tinggi kerawanan Pilkada tingkat nasional. Angkanya sekitar 70 persen dan Kutai Kartanegara termasuk paling tinggi kerawanannya di Kaltim dengan angka sekitar 51,28 persen.

"Kerawanan Pemilu di Kaltim tinggi dikarenakan adanya incumbent atau petahana yang mencalonkan kembali dan juga karena jumlah pemilih yang besar. Ini rawan terjadi gesekan antar pendukung," ungkapnya dalam Sosialisasi Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pilkada 2024 di Kecamatan Loa Janan, Jumat (22/11/2024).

Di Kukar, petahana Edi Damansyah-Rendy Solihin kembali mencalonkan diri untuk kedua kalinya. Penantangnya adalah Dendy Suryadi-Alif Turiadi yang diusung koalisi partai KIM Plus dan Awang Yacob Lukman - Ahmad Zais dari jalur perseorangan.

Ketiga pasangan akan memperebutkan suara terbanyak dalam pemungutan suara yang digelar Rabu 27 November 2024 mendatang.

Peta pencalonan Pilkada Kukar ini membuat netralitas ASN menjadi sorotan. Bambang pun menekankan pentingnya netralitas bagi ASN karena profesi mereka sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa yang tidak boleh berpihak.

Dia menegaskan, ASN harus bersikap adil, obyektif, tidak bias, bebas pengaruh, bebas intervensi, bebas dari konflik kepentingan dalam pemilu dan pilkada.

"Jika ASN tidak menjaga netralitasnya maka akan menimbulkan dampak ketidakpercayaan publik.” ujarnya dikutip dari laman Pemkab Kukar.

Bambang juga menyoroti tingkat partisipasi pemilih di Kukar. Menurutnya, dalam beberapa kali pelaksanaan Pilkada Kukar, partisipasi masih rendah yakni di bawah 77,05%.

"Ini harus ditingkatkan karena salah satu indikator pilkada berkualitas adalah tingkat partisipasi pemilih," pungkasnya.

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network