JAKARTA, iNewsKutai.id - 1 Ramadan 1443 Hijriah akan ditentukan dalam sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag), Jumat (1/4/2022) petang ini. Untuk memastikan awal puasa, Kemenag melakukan pemantauan hilal di 101 titik seluruh Indonesia.
Hal serupa juga dilakukan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG). Mereka mengamati hilal atau bulan baru pada 34 lokasi. Metode rukyatul hilal atau memantau langsung pergerakan bulan di beberapa titik strategis dan memiliki ketinggian serta visibilitas yang memungkinkan.
Hasil pemantauan hilal ini akan disampaikan dalam sidang isbat yang melibatkan duta besar negara sahabat, dan perwakilan ormas Islam, perwakilan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya.
"Kami juga mengundang pimpinan MUI dan Komisi VIII DPR untuk hadir dalam sidang," tutur Adib dikutip Jumat (1/4/2022).
Adib menyampaikan pelaksanaan sidang isbat akan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu penetapan awal, pelaksanaan, dan hasil sidang Isbat yakni sebagai berikut:
1. Pada tahap pertama, Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag akan memberikan pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi). Pemaparan dilakukan mulai pukul 17.00 WIB yang akan disiarkan melalui live streaming.
2. Pelaksanaan sidang isbat awal Ramadan 1443 Hijriah digelar secara tertutup setelah sholat Magrib. Selain data hisab (informasi), sidang isbat juga akan merujuk pada hasil (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 101 lokasi di seluruh Indonesia.
Lalu secara hisab, kata Adib, semua sistem sepakat ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Jumat tanggal 1 April 2022 M atau bertepatan dengan 29 Syakban 1443 H sekitar pukul 13.24 WIB. Di mana ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit.
3.Tahap ketiga, telekonferensi pers hasil sidang isbat akan disiarkan secara langsung melalui siaran resmi pemerintah dan media sosial Kemenag.
Di sisi lain, BMKG menyatakan telah menyebarkan tim 34 titik lokasi untuk memantau hilal. "Hari ini pengamatan hilal. BMKG akan mengamati dari 34 lokasi di seluruh Indonesia," tulis keterangan akun instagram @infoBMKG, Jumat (1/4/2022).
Berikut peta data pemantauan hilal:
1. Tinggi Hilal: 1129 di Jayapura, Papua s.d. 2,19” di Tua Pejat, Sumatera Barat
2. Elongasi: 2,87” di Merauke, Papua s.d. 3,46” di Sabang, Aceh
3. Umur Bulan: 2,31 jam di Merauke, Papua s.d. 5,39 jam di Sabang, Aceh
4. Lag: 6,44 menit di Jayapura, Papua s.d. 11,33 menit di Tua Pejat, Sumatera Barat
5. Fraksi Illuminasi Bulan: 0,06X di Merauke, Papua s.d. 0,099 di Sabang, Aceh
Editor : Abriandi
Artikel Terkait