MANILA, iNewsKutai.id - Amerika Serikat (AS) pamer kekuatan di Laut China Selatan. Dalam latihan perang tahunan bersama militer Filipina, Washington mengerahkan salah satu persenjataan canggihnya yakni rudal Patriot.
AS dan Filipina mengadakan latihan militer bersama 'terbesar yang pernah ada' di Pulau Luzon hingga 8 April mendatang. Sebanyak 5.100 personel militer AS dan 3.800 tentara Filipina ikut serta dalam latihan di negara kepulauan itu.
Sebagai salah satu bentuk keseriusan AS dalam latihan perang tersebut, mereka menempatkan Rudal Patriot ditempatkan di Aparri, Provinsi Cagayan menghadap selatan Taiwan. Diduga, ini merupakan skenario antisipasi jika sewaktu-waktu Taiwan diinvasi China.
Ini juga merupakan kali pertama, militer AS menyebarkan sistem pertahanan di luar negeri melalui darat dan laut. Menurut Kedutaan Besar AS di Manila, latihan militer bersama, yang dikenal sebagai Balikatan 2022, berfokus pada “keamanan maritim, operasi amfibi, pelatihan tembakan langsung, operasi perkotaan, operasi penerbangan, kontra-terorisme, bantuan kemanusiaan, dan bantuan bencana.
Tentara Amerika dan Filipina berlatih pendaratan bersama, lompat parasut, dan latihan menembak langsung.
Bagi pakar keamanan maritim Collin Koh dari S. Rajaratnam School of International Studies di Singapura, AS tampaknya sedang menguji konsep baru untuk operasi Pasifik di masa depan. Hal ini cocok dengan pola latihan mereka baru-baru ini di sekitar kawasan.
“Penempatan rudal Patriot secara khusus akan menyiratkan kekhawatiran Amerika tentang menambah pertahanan pasukannya di dunia melawan ancaman rudal musuh AS yang semakin meningkat,” katanya kepada Inquirer.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait