JAKARTA, iNewsKutai.id - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk melakukan modernisasi peralatan. Alasannya, antrean panjang kendaraan dipicu waktu pengisian BBM yang cukup lama.
Penilaian tersebut disampaikan Arifin Tasrif seusai melakukan peninjauan SPBU di Kaltim dan Kalsel, baru-baru ini. Menurut dia, banyak sopir mengeluhkan antrean panjang pembelian solar sehingga terpaksa membeli BBM eceran dengan harga dua kali lipat.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Arifin meminta agar pengelola SPBU melakukan modernisasi peralatan agar pelayanan bisa lebih cepat. Seperti selang nozle pada dispenser SPBU agar diganti yang lebih panjang untuk mempercepat proses pengisian BBM dari satu jalur menjadi dua jalur.
"Model dispenser SPBU agar dimodernisasi sehingga proses pengisian tidak memerlukan waktu yang lebih lama. Misal untuk pengisian 80 liter cukup dilakukan dalam waktu 3 menit," kata dia dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Sabtu (9/4/2022). .
Dia juga menyoroti layout dispenser segera disesuaikan dengan model tangki truk yang mayoritas di sebelah kanan. Selan itu, pembelian solar menggunakan kartu kendali harus segera diterapkan.
"Penindakan tegas harus dilakukan juga termasuk memberikan larangan truk yang tidak berhak menggunakan BBM solar subsidi dengan menempel imbauan di SPBU sebagai bagian dari sosialisasi kepada masyarakat," ucapnya.
Arifin juga menekankan bahwa BBM bersubsidi harus terus diawasi sehingga peruntukkannya sesuai dengan yang sudah diamanatkan. Hal ini bertujuan agar subsidinya dapat dipergunakan untuk membangun ekonomi.
"Kalau (penyaluran BBM bersubsidi) itu bisa dikontrol maka dana subsidi bisa dipergunakan untuk pembangunan ekonomi negara kita, jadi karena itu kita meminta kesadaran semua pihak untuk menggunakan BBM yang memang sesuai dengan peruntukannya," ucap Arifin.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait