Batalyon Sheikh Mansur, Pejuang Chechnya Pro Ukraina Musuh Ramzan Kadyrov

Ahmad Islamy Jamil
Sheikh Mansur (tengah_ pejuang Chechnya pro Ukraina. (foto: al arabiya)

KIEV, iNewsKutai.id – Perang Rusia vs Ukraina ternyata juga menjadi medan tempur bagi pejuang Chechnya yang berbeda haluan dengan pemimpin Republik Chechnya Rusia, Ramzan Kadyrov. Mereka memilih membantu Kiev melawan invasi pasukan Kremlin.

Tercatat, ada dua batalyon Chechnya yang berjuang bersama militer Ukraina. Salah satunya adalah Batalyon Sheikh Mansur yang telah hadir di Ukraina sejak 2014, ketika perang dua negara bekas Uni Soviet itu dimulai. 

Sheikh Mansur mengatakan, dia dan tentaranya diundang oleh pasukan Ukraina untuk berperang melawan Rusia. Meski bersedia, namun dia menegaskan jika batalyon itu melakukannya di bawah bendera nasional mereka sendiri, yakni Ichkeria. 

“Kami adalah orang yang berpikiran terbuka, mencintai kebebasan, dan kami memberikan bantuan kepada siapa pun yang membutuhkan. Kami tidak akan pernah mengatakan bahwa kami adalah tentara atau budak siapa pun,” ucapnya dalam sebuah wawancara dengan Alarabiyah.

Menurut dia, militer Ukraina telah melengkapi batalyonnya dengan persenjataan yang diperlukan untuk melawan serangan Rusia di negara yang sedang dilanda perang itu.  

“Batalion kami terdiri atas lebih dari 100 pria bersenjata. Mereka dianggap sebagai pasukan elite yang ditempatkan di titik-titik perang. Tentu saja, kami mengoordinasikan semua tindakan kami dengan pasukan Ukraina saat kami berjuang bersama melawan musuh bersama, kejahatan bersama,” kata dia.

Dia menuturkan, pada awal agresi Rusia di Ukraina, batalionnya dikerahkan di pinggiran Ibu Kota Kiev. Mereka lalu dipindahkan saat pertempuran semakin intensif dan diberi posisi garis depan. 

Mereka kini hadir di Kota Mariupol yang terkepung dan daerah-daerah lain di mana pertempuran terus meningkat yang tidak dapat diungkapkannya. “Kami melakukan operasi khusus seperti pemasangan ranjau, serangan taktis, penyergapan, dan kami juga mengamankan posisi-posisi tertentu,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Sheikh Mansur juga menuding Ramzan Kadyrov, sebagai pengkhianat yang telah dibeli Vladimir Putin.  “Dia sebenarnya telah membeli Kadyrov. Dia memberinya makanan mewah, lalu memerintahkannya untuk pergi dan menyerang Ukraina,” ujar Sheikh Mansur. 

Kadyrov memang secara aktif terlibat dalam perang Ukraina. Dia mengirimkan pasukan Chechnya untuk berperang bersama Rusia melawan Ukraina. Akan tetapi, ada pula laporan tentang sejumlah orang Chechnya yang berjuang bersama Ukraina di medan perang. Mereka mengambil sikap melawan Rusia. 

“Sayangnya, Kadyrov adalah pengkhianat, dan tentu saja jika Anda bertanya kepada kami tentang hal itu, kami tidak akan pernah mengizinkan seseorang seperti Kadyrov untuk mewakili rakyat Chechnya,” pungkasnya.

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network