Suspect Hepatitis Akut Ditemukan di Kaltim, Pemprov Waspada Penularan di Sekolah

Abriandi
Plt Kepala DInas Kesehatan Kaltim Masitah. (foto: ist)

SAMARINDA, iNewsKutai.id - Pemprov Kaltim memperketat pengawasan sekolah tatap muka 100% yang mulai diterapkan menyusul temuan suspect hepatitis akut di Kota Samarinda.

Dinas Pendidikan kabupaten/kota diinstruksikan melakukan pengawasan dan memberikan edukasi untuk menerapkan pola hidup bersih kepada siswa di tengah mulai diberlakukannya PTM 100 persen.

“Hepatitis ini salah satunya menular lewat makanan, makanan tidak bersih. Selain itu, kami imbau agar anak-anak tidak bermain di tempat permainan yang ramai. Kami juga melakukan pencegahan dini dengan cara mengedukasi masyarakat agar lebih waspada,” jelas Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Masitah, Minggu (15/5/2022).

Tidak hanya itu, Pemprov Kaltim juga mengimbau warga untuk tidak panik dengan temuan dugaan kasus hepatitis akut di Kota Samarinda. Masyarakat diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih sebagai langkah pencegahan.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI pada Jumat 13 Mei 2022, ditemukan delapan suspect hepatitis akut termasuk berada di Benua Etam. Masitah menjelaskan, anak yang meninggal akibat hepatitis akut di Kota Samarinda masih sebatas dugaan. Pasalnya, sampai saat ini penelitian mendalam mengenai penyebabnya masih terus dilakukan. 

"Anak yang meninggal tersebut sudah dilakukan perawatan sesuai dengan prosedur yang ada. Kita jangan panik, tapi tetap harus waspada,” terangnya.

Menindaklanjuti temuan kasus tersebut, Masitah memastikan pihaknya telah meneruskan Surat Edaran (SE) Kemenkes ke dinas kesehatan Kabupaten/Kota dan rumah sakit di seluruh Kaltim.

“Kami semua sudah melakukan penanganan dan mengisi form Survei Kewaspadaan Dini dan mengirimkan ke Kementerian. Selanjutnya, divalidasi Kementerian, apakah Hepatitis Akut yang tidak diketahui penyebabnya itu atau bukan," terangnya.

Lebih lanjut Masitah menegaskan pandemi belum usai, masyarakat diimbau tetap disiplin dengan prokes yakni memakai masker, mencuci tagan dengan sabun dan air mengalir ataupun hand sanitizer yang selalu dibawa kemanapun, tambahnya.

“Ataupun pada kasus terbaru ini mencuci tangan dengan air hangat itu lebih baik terutama ketika akan makan dan setelah keluar dari toilet. Bila tidak terlalu penting mobilitasnya sebaiknya dihindari keramaian, jaga anak-anak usia dibawah 16 tahun untuk menghindari resiko-resiko terutama kebersihan saat makan,” bebernya.

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network