JOHANNESBURG, iNewsKutai.id - Nasib tragis dialami delapan orang model yang tengah syuting video klip di sebuah lokasi pembuangan limbah tambang di Krugersdorp, Gauteng, Afrika Selatan. Mereka diperkosa massal 67 pria bersenjata yang diduga penambang liar.
Pemerkosaan ini terjadi setelah lokasi syuting mereka tiba-tiba diserbu. Di bawah todongan senjata api, para model tersebut dipaksa melayani nafsu bejat puluhan orang penyerbu. Bahkan, ada model yang diperkosa hingga lebih dari satu orang.
Kasus ini membuat Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa geram dan memerintahkan menteri kepolisian untuk menangkap semua tersangka. Polisi awalnya menetapkan 20 orang tersangka dengan tiga di antaranya telah ditangkap.
Dua tersangka terpaksa ditembak mati karena berusaha melawan saat akan ditangkap. Menteri Kepolisian Bheki Cele mengatakan polisi sedang mencoba untuk menghubungkan bukti dengan tersangka yang ditangkap. Menurut polisi, salah satu korban diperkosa 10 pria dan lainnya oleh 8 pria.
"Model yang ada di lokasi syuting berusia antara 19 hingga 37 (tahun). Ada yang diperkosa hingga 10 pria. Bisa dibayangkan trauma dalam situasi itu," kata Cele.
Cele mengatakan tes DNA dan rangkaian identifikasi akan segera dilakukan untuk melihat apakah ada tersangka termasuk di antara kelompok yang memerkosa para wanita tersebut.
“Pastinya laboratorium sedang bekerja mengindentifikasi data dan ini menjadi prioritas. Siapa pun yang terlibat wajib bertanggung jawab,” kata Cele.
Penduduk di dekat West Village mengatakan pemerintah tidak berbuat cukup untuk memastikan para perempuan aman di Afrika Selatan. Mereka mengatakan kejahatan terhadap perempuan telah menjadi norma.
"Ini adalah norma, inilah yang kami alami setiap hari...West Village dikepung," kata anggota komunitas Nicolene Tromp kepada Cele.
"Kami tidak bisa berjalan bebas di jalan kami sendiri. Wali kota tidak melakukan apa-apa di West Village. Anda tidak melakukan apa-apa sebagai polisi, kami tidak bisa lari ke polisi."
"Saat ini banyak kematian di sini dan banyak pemerkosaan. Anak-anak tidak aman di sini, masa depan seperti apa yang kita ciptakan jika kantor Anda mengabaikan West Village," katanya.
Setelah penangkapan awal pada hari Jumat, Wali Kota Mogale Tyrone Gray mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan polisi untuk memastikan bahwa masyarakat dilindungi dari kejahatan. Gray menguraikan beberapa langkah yang akan diterapkan.
"Terkait pemotongan rumput, kami memotong pulau-pulau tertentu. Masalahnya kami tidak bisa menggunakan pemotongan konvensional. Kami akan mendapatkan lebih banyak lampu di jalan-jalan," katanya.
"Kami juga akan fokus pada penutupan terowongan zama zamas. Kami ingin mengatur dan menciptakan lebih banyak ruang aman di masyarakat," lanjut dia, seperti dikutip enca.com, Sabtu (30/7/2022).
Editor : Abriandi