get app
inews
Aa Read Next : Edan! Menantu Selingkuh dengan Ibu Mertua, Tertangkap Basah Ayah Mertua sedang Bercumbu

Gawat, FAO Sebut Lima Negara Ini Terancam Kelaparan Akibat Resesi Global

Senin, 17 Oktober 2022 | 05:01 WIB
header img
FAO memprediksi lima negara kelaparan akibat krisis pangan global. (Foto: ilustrasi/Ist)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Organisasi pangan dan pertanian dunia, FAO menyatakan lima negara terancam kelaparan akibat kenaikan harga pangan. Lima negara tersebut yakni Afghanistan, Yaman, Ethiopia, Somalia, dan Sudan Selatan. 

Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal mengungkapkan, tingginya harga pupuk dan konflik berkepanjangan di Ukraina berdampak pada sejumlah negara berkembang. Kerawanan pangan menjadi salah satu ancaman nyata yang saat ini ada di depan mata.

Menurutnya, penduduk di negara berkembang menjadi pihak yang paling terpengaruh atas kenaikan harga pangan ini. Terutama di negara-negara yang sebelumnya sudah mengalami krisis pangan.

"Pada 2022, FAO memperkirakan terdapat sekitar 970.000 orang akan hidup dalam kondisi kelaparan di lima negara, seperti Ethiopia, Somalia, Sudan Selatan, Afghanistan, dan Yaman. Mereka yang paling merasakan dampak kenaikan harga pangan," kata Rajendra Aryal pada pernyataan tertulisnya, Minggu (16/10/2022).

Dia memaparkan, berdasarkan data FAO, 3,1 miliar orang di seluruh dunia masih kesulitan membeli makanan sehat. Di sisi lain, jumlah kasus kelaparan terus meningkat dimana terdata 828 juta orang pada 2021 atau meningkat sekitar 46 juta orang sejak 2020.

Hanya dalam dua tahun, jumlah orang yang rawan pangan telah meningkat dari 135 juta (2019) menjadi 193 juta (2021), dan 2022 kemungkinan akan lebih buruk.

Karena itu, FAO mendorong semua pihak bekerja sama mendukung negara-negara yang terkena dampak krisis pangan untuk meningkatkan produksi pangan lokal dan memperkuat ketahanan populasi yang paling rentan.

Setidaknya dua dari setiap tiga orang yang mengalami kelaparan ekstrem adalah justru produsen makanan skala kecil dari daerah pedesaan. Sehingga membutuhkan dukungan lebih untuk membantu mewujudkan transformasi sistem pertanian- pangan.

"Untuk menghormati janji kita untuk tidak meninggalkan siapa pun, sangat penting bagi kita untuk mengubah sistem pertanian-pangan menjadi lebih efisien, lebih inklusif, lebih tangguh, dan lebih berkelanjutan untuk produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan kehidupan yang lebih baik untuk semua," pungkasnya.

(Artikel ini telah tayang di idxchannel.com dengan judul : Krisis Pangan, FAO Sebut 970 Ribu Orang Terancam Kelaparan)

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut