get app
inews
Aa Text
Read Next : Deretan Danau Terindah di Indonesia, Surga Wisata Alam yang Mendunia

Mengenal Sekte Apokaliptik, Aliran yang Diduga Terkait Kematian 1 Keluarga di Kalideres

Rabu, 16 November 2022 | 11:17 WIB
header img
Kematian 1 keluarga di Kalideres diduga terkait aliran sekte Apokaliptik. ( Foto: ilustrasi/Istimewa)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Kematian satu keluarga di Kalideres mengarah pada dugaan penganut aliran tertentu seperti sekte Apokaliptik. Hal itu menguat setelah penyelidikan Polda Metro Jaya memastikan keempat korban tewas bukan karena kelaparan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengungkapkan, kematian keempat korban diduga terkait dengan aliran tertentu. 

"Hasil penyelidikan sementara dipastikan bukan karena kelaparan. Ada dugaan mereka menganut aliran tertentu tetap masih didalami," jelasnya, Rabu (16/11/2022).

Menurutnya, polisi tengah mendalami buku catatan yang diperoleh di Tempat Kejadian Perkaran. Namun, dia enggan membeberkan isi catatan tersebut termasuk kaitannnya dengan sekte Apokaliptik.

"Temuan di TKP oleh penyidik nanti dengan bukti-bukti yang ditemukan kan ada tulisan dan sebagainya, petunjuk dalam hal ini nanti kita akan gelar untuk menentukan penyebabnya itu apa," katanya.

Apa Itu Sekte Apokaliptik?

Sekte Apokaliptik mengegerkan dunia karena memicu bunuh diri massal yang melibatkan 900 orang di hutan terpencil Guyana pada 1978. Kematian tragis pada 18 November 1978 di Janestown itu dipastikan karena seluruh korban meminum racun. 

Seluruh korban bertebaran di dalam gedung hingga areal rerumputan termasuk anak-anak. Tidak ada satupun yang tersisa dari dari kelompok agama yang menamakan diri Peoples Temple itu.

Kelompok ini awalnya berbasis di San Francisco, Amerika Serikat dan dipimpin seorang kulit putih, pendeta Jones. Kelompok ini merangkul warga Amerika-Afrika dan jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan di AS.

Dalam khotbahnya, pendeta Jones mengusung ide-ide sosialis dan progresif yang tidak konvensional. Namun, pada 1977 dia memutuskan pindah permukiman pertanian Jonestown di Guyana, negara terpencil di timur Venezuela. Hal itu menyusul meningkatnya perhatian media atas aktivitasnya.

Kepindahannya itu diikuti oleh ratusan pengikutnya. Malapetaka mulai terjadi saat anggota kongres AS Leo Ryan mengunjungi permukiman untuk mengecek kesejahteraan penduduknya pada November 1978. 

Sayangnya, Ryan justru ditembak mati bersama empat orang lainnya oleh sekelompok anggota bersenjata Peoples Temple saat akan terbang pulang. Pembunuhan itu membuat pendeta Jones paranoid.

Dia kemudian memerintahkan para pengikutnya untuk meminum racun sianida. Bunuh diri massal itu dimulai dari anak-anak yang diberikan minuman mengandung sianida kemudian disusul orang dewasa dan orang tua.

Belakangan Pendeta Jones diketahui tidak ikut meminum racun. Dia justru ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala. Dia diduga mengakhiri hidupnya sendiri. Namun spekulasi lain menyebut perawatnya Annie Moore yang melakukannya.

Demikian sekilas tentang sekte Apokaliptik yang dikaitkan dengan kematian satu keluarga keluarga di Kalideres.

(Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul : Kematian Keluarga di Kalideres, Mirip Apokaliptik yang Tewaskan 900-an Pengikut Sekte di Guyana?)

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut