Ini Kebiasaan Buruk Pemain Indonesia yang Dibenci Shin Tae-yong

JAKARTA, iNews.id - Pemain Indonesia dinilai tidak kalah skill dibanding pemain dari negara lain. Namun, pola hidup yang buruk membuat skuad Garuda kesulitan menjaga performa. Salah satunya kebiasaan mengonsumsi gorengan.

Kebiasaan buruk ini pula yang disoroti pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu pun bertekad mengubah pola hidup anak asuhnya yang gemar makan gorengan. 

Baca Juga

Bidik Medali Emas, Timnas Indonesia Full Team di SEA Games 2022

Gorengan sendiri merupakan kudapan yang banyak ditemui di Indonesia. Makanan yang terdiri dari bermacam olahan tepung, lalu digoreng dengan banyak minyak itu menurut Shin tidak bagus untuk kesehatan para penggawa Timnas Indonesia. 

Karenanya, ia ingin mengubah kebiasaan Skuad Garuda yang sering memakan gorengan sebagai kudapan. Saat ini, Shin pun mengapresiasi Timnas Indonesia berhasil mengubah kebiasaan itu sedikit demi sedikit. 

"Pemain Indonesia terlalu banyak makanan gorengan. Dan saya mencoba mengubahnya," kata Shin dalam Podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier, dikutip pada Selasa (11/1/2022). 

Baca Juga

Shin Tae-yong Kecewa Berat Meski Timnas Indonesia Menang Besar, Kenapa?

"Mestinya pemain yang sadar dengan dirinya sendiri sebagai pemain profesional. STY sejauh ini sudah mencoba mengubah pola makanan pemain," tambahnya.

Namun demikian, pelatih asal Korea Selatan itu menyayangkan kebiasaan buruk anak asuhnya terulang saat kembali ke klub masing-masing. Shin berharap, kebiasaan seperti ini tidak terjadi lagi ke depannya. 

"Namun sejauh itu hanya di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas). Tapi kalau sudah balik ke klub semuanya berubah," tambah Shin kecewa. 

Baca Juga

Timor Leste Bukan Lawan Berat, Shin Tae-yong Mau Eksperimen Taktik 

Upaya Shin untuk mengurangi kebiasaan buruk itu memang patut diapresiasi. Sebab, Shin memiliki ambisi besar untuk mengembangkan potensi-potensi muda Timnas Indonesia, dan ingin Skuad Garuda berbicara banyak di berbagai turnamen.

Editor : Abriandi