SEMARANG, iNews.id – Heboh foto Gustaf Al Ghozali yang terjual hingga belasan miliar ternyata tidak sepenuhnya masuk ke kantong mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang itu. Pemuda berusia 22 tahun itu hanya mendapatkan bagi hasil sebesar 10 persen.
Sosok Gustaf Al Ghozali mendadak jadi perbincangan masyarakat, terutama di jagat maya. Dia sukses menjual foto selfie hingga meraup untung miliaran rupiah. Terdapat 932 foto selfie dirinya yang terjual lewat Non Fungible Token (NFT) di platform Opensea.io.
Padahal, ratusan foto tersebut baru diunggahnya sekitar Desember 2021 lalu. Ghozali sendiri bahkan tidak menyangka mampu meraup keuntungan hingga Rp1,5 miliar dari penjualan foto selfie dirinya yang dilakukannya setiap hari dalam lima tahun terakhir.
Foto-foto unggahannya itu, kata dia, kemudian dipromosikan oleh komunitas NFT Indonesia.
"Awalnya berpikir mungkin lucu kalau ada kolektor yang punya (foto) saya. Pertama saya tawarkan 3 dollar AS," kata mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Udinus ini, Kamis (13/1/2022).
Namun kemudian, banyak kolektor yang membeli, termasuk sejumlah pesohor tanah air. Beberapa pesohor yang ikut membeli hasil jepretan swafoto yang dilakukannya setiap hari mulai 2017 hingga hari ini.
Di antaranya koki selebritas Arnold Purnono atau yang lebih dikenal dengan Chef Arnold serta selebgram Reza Arab.
Nilai jual 932 foto yang dijual lewat NFT Opensea tersebut, kata dia, mencapai Rp12 miliar, di mana 10 persen dari hasil penjualan itu menjadi haknya. Ada 932 swafoto Ghozali yang buatnya sejak dirinya lulus SMK hingga memasuki semester 7 kuliahnya di Udinus.
Ghozali menceritakan awal mula koleksi swafoto selama 5 tahun tersebut karena terinspirasi untuk membuat karya animasi timelapse. Ghozali masih memiliki target untuk meneruskan koleksi swafotonya tersebut hingga lulus kuliah nanti.
Adapun uang hasil penjualan foto dirinya itu, menurut dia, akan diinvestasikan untuk mewujudkan impiannya. Usai lulus kuliah, pemuda 22 tahun ini berkeinginan untuk bekerja di studio animasi, sebelum nantinya memiliki studio animasinya sendiri.
Editor : Abriandi