MOSKOW, iNewsKutai.id - Bos tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat di Rusia pada Rabu (23/8/2023) malam waktu setempat. Jet pribadi yang ditumpangi Prigozhin jatuh di di dekat Desa Kuzhenkino, Wilayah Tver.
Pesawat Embraer Legacy 600 itu bertolak dari Moskow menuju St Petersburg dengan mengangkut 10 orang termasuk Prigozhin. Diduga kuat, kecelakaan tersebut akibat serangan rudal maupun sabotase.
Situs web pelacak penerbangan Flightradar24 mengungkap, pesawat dengan nomor RA-02795 itu hilang dari radar pada pukul 18.11 waktu Rusia. Tidak lama kemudian, beredar video yang menunjukkan pesawat mirip jet pribadi jatuh menghantam daratan.
Kecelakaan ini terjadi hanya sekitar 2 bulan setelah Prigozhin memimpin tentara bayarannya melakukan upaya kudeta terhadap pemimpin militer Rusia. Namun, dia membatalkan upayanya tersebut dan diasingkan ke Belarusia.
Media Rusia mengutip sejumlah sumber yang tidak disebutkan namanya menjelaskan jika mereka yakin jet pribadi itu ditembak jatuh rudal permukaan ke udara.
Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan tidak terkejut jika Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat di Tver, Rusia. Kecelakaan itu memicu dugaan bahwa itu adalah operasi pembunuhan atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kami telah melihat laporannya. Jika benar, maka tidak ada yang perlu terkejut," tulis juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson di media sosial X, yang dikutip Newsweek, Kamis (24/8/2023).
“Kami telah melihat laporan-laporan tersebut namun belum ada yang bisa ditawarkan saat ini. Sementara itu, kami akan terus memantau situasinya,” kata Departemen Pertahanan AS dalam sebuah pernyataan.
Produsen pesawat Embraer menyatakan sudah mendapat kabar mengenai kecelakaan itu, namun belum mendapat informasi lebih lanjut.
Editor : Abriandi