SEMARANG, iNewsKutai.id – Pimpinan pondok pesantren di Semarang Jawa Tengah berinisial BAA (46) mencabuili tiga santriwati. Ironisnya, pelaku ternyata kiai gadungan.
Pendirian Ponpes Hikmah Al Kahfi di Lempongsari, Gajahmungkur, ternyata hanya modus pelaku untuk memuluskan aksinya. Rumah yang diklaim sebagai bangunan ponpes selama ini dipakai menampung santriwati dari luar daerah.
Kepala Seksi Pondok Pesantren Kemenag Kanwil Jateng Touhari Tantowi menegaskan pimpinan ponpes yang mencabuli santriwati di Semarang bukanlah seorang kiai. Menurutnya, ponpes tersebut bukan tempat untuk menuntut ilmu agama.
"Rumah hunian milik pelaku yang difungsikan sebagai pondok pesantren ini bukanlah sebuah pondok pesantren,” jelas Touhari Tantowi, Jumat (8/9/2023)
Menurutnya, dari segi fisik serta kondisi hunian, bangunan itu tidak layak disebut pondok pesantren yang bisa menampung lebih dari 15 orang. Rumah tersebut saat ini dalam kondisi sepi dan ditinggalkan pemiliknya.
Editor : Abriandi