JAKARTA, iNewsKutai.id – Kebiasaan menahan kentut ternyata bisa berakibat fatal bagi sistem pencernaan. Menunda buang angin bahkan bisa berujung pada operasi berat.
Buang angin alias kentut memang kadang menjadi masalah. Terutama jika sedang berada di keramaian atau di dalam ruangan bersama kolega. Alhasil, tidak sedikit yang berusaha menahan kentut.
Namun, meskipun baik untuk lingkungan sosial, namun menahan kentut ternyata berbahaya bagi kesehatan. Belum lama ini beredar video di media sosial di makan seseorang mengeluhkan rasa nyeri di perut karena tidak bisa kentut dan Buang Air Besar (BAB) selama tujuh hari.
Orang tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit. Setelah dilakukan observasi dan rontgen pada bagian tubuh, pasien tersebut ternyata suka menahan BAB dan jarang mengonsumsi buah sayur.
Dilansir Healthline, sejumlah penelitian menjelaskan jika kebiasaan menahan kentut dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti nyeri, tidak nyaman, kembung, gangguan pencernaan bahkan maag.
Meski belum ada kasus yang meninggal akibat menahan kentut, tetapi rasa sakit atau ketidaknyamanan tersebut kemungkinan akan timbul dan semakin parah. Kondisi paling umum terjadi terkait dengan kentut adalah gangguan pencernaan, intoleransi makan, dan kanker.
Muhammad Raihan Habibi, dokter sekaligus Health Educator menjelaskan, seseorang harus menjalani operasi jika tidak bisa kentut atau buang air besar. Hal itu dilkarenakan pada bagian usus, udara tidak bisa keluar akibat terhalang feses.
Kondisi tersebut kemudian menimbulkan infeksi dan hanya bisa ditangani dengan operasi.
“Hati-hat kalau sudah seperti ini bisa berakibat infeksi dan berujung operasi. Jangan lupa untuk BAB secara teratur dan makan sehat tinggi serat,” ucap Raihan Habibi, dikutip dalam akun TikTok miliknya @m.raihanhabibi, dikutip Senin (23/10/2023).
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 21 Oktober 2023
Editor : Abriandi