get app
inews
Aa Text
Read Next : Juara Umum MTQ Nasional, Kafilah Kaltim Diganjar Hadiah Ibadah Haji Tahun Depan

Ibadah Haji Virtual via Metaverse, Ini Peringatan dari MUI!

Rabu, 09 Februari 2022 | 18:45 WIB
header img
Pemerintah Arab Saudi berencana membuat virtual reality (VR) Ka'bah di metaverse. (foto: dok)

JAKARTA, iNewsKutai - Pemerintah Arab Saudi berencana membuat virtual reality (VR) Ka'bah di metaverse agar seluruh umat muslim dunia mudah mengunjungi Tanah Suci di tengah pandemi covid-19. Namun, hal tersebut dinilai tidak sejalan dengan tuntunan ibadah haji

Alasannya, pelaksanaan ibadah haji menuntut kehadiran secara fisik di tempat-tempat yang ditentukan oleh syara' yaitu di padang arafah, muzdalifah, mina, ka'bah, shafa dan marwa. Selain itu ibadah haji harus dikerjakan pada waktu bulan dzulhijjah. 

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengatakan pelaksanaan Hadist dari Nabi yakni Haji itu intinya wukuf di Arafah, barang siapa yg menjumpai wukuf di Arafah, maka ia menjumpai haji. 

"Ini artinya kalau ada orang yang tidak bisa hadir di padang arafah pada waktu yang telah ditentukan oleh syara' tersebut maka yang bersangkutan secara syar'iyyah tidak bisa diakui telah melaksanakan ibadah haji karena yang bersangkutan tidak bisa hadir ditempat dimaksud pada waktu yang telah ditentukan," ujar Anwar dalam keterangan tertulisnya kepada MNC Portal, Rabu,(9/2/2022). 

"Belum lagi yang menyangkut mabit di muzdalifah, melempar jumroh di mina, thawaf di kabah dan sai antara shafa dan marwa, itu semua harus dilakukan secara fisik di tempat dan waktu yang sudah ditentukan oleh syara'. Ketentuan itu semua sudah qath'i atau tidak boleh diubah," ucapnya.

Anwar menilai ibadah haji secara virtual via Metaverse yang hanya melalui penglihatan saja sudah jelas tidak masuk ke dalam kategori melaksanakan ibadah haji. Namun jika seseorang menganggap hal tersebut sama dengan melaksanakan ibadah haji, maka disebut sebagai sebuah bid'ah yang dholalah atau sesat. 

"Jadi tidak boleh ditolerir karena yang bersangkutan berarti telah mengacak-acak ajaran Islam yang ketentuannya telah ditentukan sendiri oleh Allah SWT dan rasulnya,"ucapnya. 

Namun, Anwar mengatakan Metaverse dapat digunakan jika hanya sebagai pengetahuan terkait penyelenggaraan ibadah haji. 

"Ya boleh saja hal demikian ya tentu saja baik. Hal demikian jelas akan menimbulkan kebaikan dan manfaat bagi yang bersangkutan karena dengan itu dia akan tahu banyak tentang hal-hal yang terkait dengan masalah haji," tutur Anwar. 
 

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut