get app
inews
Aa Read Next : Tampung Aspirasi Driver, Akmal Malik Janji Buat Perda Tarif Ojek Online

Inflasi Kaltim Februari 2024 Capai 3,28 Persen, Ini Faktor Pemicunya

Sabtu, 02 Maret 2024 | 12:00 WIB
header img
Kaltim kembali mencatatkan kenaikan inflasi sepanjang Februari 2024 hingga 3,28 persen. (foto: ilustrasi/ist)

SAMARINDA, iNewsKutai.id - Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mencatatkan kenaikan inflasi sepanjang Februari 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Februari mencapai 3,28 persen.

Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana menjelaskan, pada Februari 2024, inflasi Year on Year (y-on-y) di Kaltim sebesar 3,28 persen. Angka ini naik signifikan dibanding Januari 2024 lalu sebesar 2,95 persen.

"Inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Berau sebesar 4,14 persen dan terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 3,04 persen dengan IHK sebesar 105,51,”jelas Yusniar dalam keterangan resminya dikutip Sabtu (3/3/2024).

Yusniar menjelaskan, inflasi tersebut dipicu kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,95 persen;

Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,61 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,03 persen; kelompok kesehatan sebesar 4,92 persen; kelompok transportasi sebesar 4,59 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen;

Selanjutnya, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,96 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,08 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,02 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,69 persen.

"Ada satu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,42 persen," ujarnya.

Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Februari 2024 sebesar 0,27 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Februari 2024 sebesar 0,51 persen. 

Sekda Kaltim Sri Wahyuni menyatakan, pemaparan BPS ini menjadi acuan pemprov dalam mengambil kebijakan untuk menekan angka inflasi. 

"Data inflasi ini menjadi atensi kita bersama untuk terus menekan selama 2024 ini," katanya.
 

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut