get app
inews
Aa Text
Read Next : Kemenag Prediksi 1 Ramadhan 1446 H Jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025

Biaya Haji Naik Jadi Rp45 Juta, Ini Alasan Kementeria Agama

Sabtu, 19 Februari 2022 | 11:08 WIB
header img
Kementerian Agama mengusulkan biaya penyelenggaraan ibadah haji Rp45 juta. (Foto: Reuters).

JAKARTA, iNewsKutai - Biaya penyelenggaraan ibadah haji diusulkan Rp45 juta. Kenaikan signifikan ini dipengaruhi perubahan biaya sejumlah komponen baik sebelum keberangkatan jamaah maupun selama berada di Tanah Suci.

Kementerian Agama (Kemenag) menyebut, alasan kenaikan biaya haji dipicu perubahan biaya beberapa komponen. Salah satunya visa. Selain itu, biaya karantina di Arab Saudi selama lima hari dan PCR test sebanyak dua kali. 

Selain itu, harga tiket penerbangan, serta biaya hidup di Mekkah dan Madinah masuk dalam item perubahan. Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Subhan Cholid mengatakan, komponen utama tersebut yang berpengaruh pada besar biaya penyelenggaraan haji.

"Ada komponen sifatnya mandatory yang ditetapkan oleh Arab Saudi misalnya 2019 ada pajak sebesar 5% baru di 2022 ini menjadi 15%. Kedua adalah biaya visa di 2019 itu 300 riyal, di 2022 ini menjadi 403 riyal," katanya Jumat,(18/2/2022).

Selain itu, Subhan mengatakan pihaknya telah menyiapkan skema haji di masa pandemi dengan kerja sama Kementerian Kesehatan. Misalnya menyiapkan hotel bagi karantina jemaah ketika mereka sampai di Saudi, menyiapkan tempat untuk isolasi jika jemaah terkonfirmasi positif Covid-19. 

Lalu sisi konsumsi mengingat jemaah haji menghabiskan sebagian waktunya mengikuti karantina. Maka jemaah yang biasanya konsumsi diberikan dua kali sehari, kini pada saat karantina konsumsi diberikan sebanyak 3 kali sehari. 

"Ini bagian dari peningkatan layanan dan juga antisipasi situasi pandemi ini," ujar dia.

Subhan mengatakan usulan biaya haji Rp45 juta meliputi 50,5% menjadi beban jamaah. Selebihnya menjadi beban nilai manfaat dan juga beban APBN dan APBD. Biaya haji tersebut masih berupa usulan dan akan dikaji lebih lanjut oleh DPR sesuai perkembangan saat ini.  

"Usulan ini akan dikaji oleh DPR. Tentu kita berharap dalam masa-masa ke depan ini kondisi menjadi semakin membaik sehingga protokol kesehatan ini bisa dihemat dan diefisienkan," katanya.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut