MALANG, iNewsKutai.id - Oknum pesilat anggota Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) kembali berulah. Kali ini, seorang siswa SMK di Kota Malang, Jawa Timur berinisial ASA (17) tewas dikeroyok.
Ironisnya, remaja yang masih di bawah umur dikeroyok 10 pesilat PSHT hanya karena persoalan baju. Korban mengenakan kaos PSHT meski tidak berstatus anggota resmi.
"Koban mengaku anggota PSHT pada tidak pernah menjadi warga PSHT yang resmi namun menggunakan atribut logo perguruan silat," ungkap Wakapolres Malang Kompol Imam Mustolih di Polres Malang, Kepanjen, Malang, Jumat (13/9/2024) siang.
Dia menuturkan, korban dianiaya di dua lokasi berbeda oleh 10 pesilat PSHT yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sebelum dianiaya, para pelaku mengajak korban bertemu di suatu tempat kemudian dianiaya beramai-ramai.
"Korban sempat dirawat selama 6 hari di rumah sakit namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Kasatreskrim Polres Malang AKP Muchammad Nur menjelaskan, korban awalnya mengunggah foto memakai seragam PSHT di status WhatsApp. Unggahan status itu ditanggapi salah seorang pelaku dengan korban hingga menanyakan perihal foto unggahan status WA tersebut.
Korban kemudian diajak salah satu tersangka berinisial MAS yang merupakan temannya. Keduanya bertemu di rumah pelaku lalu ditanyakan maksud dan tujuan mengunggah status WA berpakaian PSHT.
"Korban disuruh membuat video klarifikasi karena bukan anggota. Tetapi setelah itu, korban dipukuli beberapa pelaku di TKP pertama tanggal 4 September 2024," kata Nur.
Di TKP pertama, ada dua pelaku dewasa dan tiga lainnya masih kategori anak yang ikut menganiaya korban. Awalnya,korban tidak mengalami luka serius karena hanya dipukul dengan sandal dan menggunakan tangan kosong.
Namun, korban kembali dikeroyok sejumlah anggota PSHT di Dusun Petren, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang pada Jumat (6/9/2024) malam.
Akibatnya, korban tak sadarkan diri lalu dibawa ke RS Prasetya Husada, Karangploso sebelum dirujuk ke RST Soepraoen, Kota Malang untuk mendapatkan perawatan lebih intensif hingga akhirnya meninggal pada Kamis pagi (12/9/2024).
artikel ini telah tayang di inews.id
Editor : Abriandi