JAKARTA, iNewsKutai.id – Modus penipuan via WhatsApp semakin marak. Karena itu, penting untuk bisa mengenali beragam modus penipuan di WhatsApp agar tidak menjadi korban.
WhatsApp menjadi salah satu platform komunikasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Namun, popularitas ini juga menjadikannya sasaran empuk bagi para penjahat siber.
Penipu memanfaatkan beragam modus untuk meraup keuntungan pribadi. Mulai dari phishing hingga pencurian data pribadi. Karena itu, pengguna harus waspada terhadap segala bentuk pesan mencurigakan.
Dirangkum dari berbagai sumber Selasa (3/12/2024), berikut beragam modus penipuan yang umum terjadi di WhatsApp:
1. Modus Pengumuman dari Bank
Penipu sering kali mengaku sebagai perwakilan dari bank untuk mengelabui korban. Mereka mengirim pesan yang menyatakan bahwa Anda telah memenangkan undian atau hadiah tertentu.
Untuk mengklaim hadiah tersebut, Anda diminta memperbarui data pribadi, termasuk username dan password untuk transaksi online. Selain itu, modus ini juga sering melibatkan tautan palsu.
Ketika korban mengklik tautan tersebut dan memasukkan data pribadinya, pelaku dapat mencuri informasi penting seperti akun bank atau data login lainnya.
Untuk menghindari:
- Jangan pernah membagikan data pribadi atau informasi sensitif melalui pesan.
- Hubungi bank terkait untuk mengonfirmasi kebenaran informasi yang diterima.
2. Modus Tagihan PLN
Penipu berpura-pura menjadi petugas PLN dan mengirimkan pesan yang meminta Anda mengecek tagihan listrik melalui file APK. Sama seperti modus sebelumnya, file ini bisa mencuri data pribadi Anda.
Tips Menghindari:
- Cek tagihan listrik hanya melalui aplikasi resmi atau situs web PLN.
- Jangan unduh file dari pesan yang tidak jelas asalnya.
3. Penawaran Kerja
Pelaku mengaku sebagai perekrut dari perusahaan terkenal yang menawarkan pekerjaan dengan iming-iming gaji besar, jam kerja fleksibel, atau keuntungan lainnya.
Anda akan diminta mendaftar melalui tautan palsu, yang sebenarnya dirancang untuk mencuri data pribadi Anda.
Tips Menghindari:
- Pastikan informasi lowongan pekerjaan berasal dari sumber resmi perusahaan.
- Hindari mengisi data pribadi di situs yang mencurigakan.
Editor : Abriandi