PENAJAM, iNewsKutai.id - Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik meresmikan rehabilitasi Bendungan Babulu dan bangunan penyediaan air baku di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Sabtu (21/12/2024).
Rehabilitasi bendungan yang sudah berusia 45 tahun ini dimaksudkan untuk penyediaan air baku yang mampu menyuplai produksi air bersih hingga 10 liter per detik.
Desa-desa yang akan terlayani antara lain Desa sumber sari, Rawa Mulia, Babulu Laut dan Rintik. Selain itu, Bendungan Babulu juga berfungsi untuk irigasi pertanian, khususnya sawah.
"Jujur kabupaten yang paling tinggi angka stunting dan kemiskinan ekstremnya adalah PPU. Salah satu penyebabnya adalah ketersediaan air baku," kata Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dikutip dari laman Pemprov Kaltim.
Akmal berharap dengan berfungsinya kembali bendungan ini akan mereduksi masyarakat Babulu yang terindikasi dalam stunting dan kemiskinan ekstrem.
Dirjen Otoda Kemendagri itu mengungkapkan, rehabilitasi Bendungan Babulu bisa dilaksanakan berkat kolaborasi Pemprov Kaltim, Kodam VI Mulawarman dan jajarannya, Balai Wilayah Sungai IV Kementerian PU dan juga Pemkab PPU.
"Kolaborasi ini penting sekali. Sebab jangan sampai seperti di Desa Sumber Sari. Sudah kita resmikan sebulan, airnya tidak ngalir-ngalir," ucap Akmal lagi.
"Di tempat itu airnya mengalir. Tapi ke masyarakat tidak mengalir. Kenapa? Karena ga ada listriknya. Karena itu, kolaborasi ini penting sekali. Kolaborasi juga dengan PLN," ujarnya.
Dia pun minta Pj Bupati PPU agar segera berkoordinasi dengan PLN untuk membantu proses penyaluran air bersih ini ke masyarakat nantinya. Selain itu, Akmal juga menyarankan agar di sekeliling bendungan seluas 4 hektare itu ditanam pohon aren.
Menurutnya pohon aren banyak menyimpan air sehingga cocok ditanam di sekitar bendungan. Sementara bendungan juga bisa ditabur benih ikan nila sehingga kedepannya menjadi tempat wisata.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda menjelaskan Bendungan Babulu sudah berusia 46 tahun dengan sumber air dari Sungai Babulu.
Bendungan ini sudah mengalami banyak kerusakan dan kebocoran. Selain itu, endapan seluas 4,3 hektare dan pintu air rusak membuat fungsinya tidak optimal.
"Secara fungsional bendungan ini mengaliri 320 hektare. Sedangkan potensialnya 520 hektare bisa dialiri," ujarnya.
Bendungan tersebut kemudian direhabilitasi bekerjasama dengan Kodam VI Mulawarman.
Editor : Abriandi