Kenali Gejala Batu Ginjal saat Buang Air Kecil, Waspadai Perubahan Warna dan Bau

JAKARTA, iNewsKutai.id – Batu ginjal atau dalam istilah medis dikenal sebagai nefrolitiasis, merupakan kondisi ketika terbentuk endapan keras di dalam ginjal akibat akumulasi mineral dan garam tertentu.
Endapan ini dapat menyebabkan berbagai gangguan, terutama saat buang air kecil, dan penting untuk dikenali sejak dini guna mencegah komplikasi lebih lanjut.
Penyebab Terbentuknya Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk ketika kandungan zat pembentuk kristal seperti kalsium, oksalat, dan asam urat dalam urine melebihi kemampuan cairan tubuh untuk melarutkannya.
Zat-zat ini kemudian membentuk kristal kecil yang perlahan membesar menjadi batu.
Ukurannya bervariasi, mulai dari sebesar butiran pasir hingga sebesar bola pingpong, dan dapat berada di ginjal, ureter (saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih), maupun di kandung kemih itu sendiri.
Gejala Batu Ginjal yang Terlihat Saat Buang Air Kecil
Gejala batu ginjal bisa sangat bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi batu. Berikut ini beberapa gejala khas yang biasanya muncul saat buang air kecil:
1. Nyeri atau Sensasi Terbakar Saat Buang Air Kecil
Rasa sakit atau sensasi seperti terbakar saat berkemih, yang dikenal dengan istilah disuria, merupakan gejala umum dari batu ginjal.
Hal ini terjadi saat batu bergerak menuju ureter atau kandung kemih, menimbulkan iritasi pada saluran kemih. Nyeri ini biasanya terasa tajam, menusuk, dan bisa menetap bahkan setelah selesai buang air kecil.
2. Warna Urine Tidak Normal: Merah, Merah Muda, atau Coklat
Hematuria atau darah dalam urine juga sering ditemukan pada penderita batu ginjal. Pergerakan batu yang menggores dinding saluran kemih dapat menyebabkan perdarahan ringan yang terlihat sebagai perubahan warna pada urine.
Urine dapat tampak merah terang, merah muda, atau kecokelatan seperti warna teh. Dalam beberapa kasus, darah mungkin tidak terlihat dengan mata telanjang dan hanya bisa terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium (disebut hematuria mikroskopis).
3. Sering Buang Air Kecil
Peningkatan frekuensi buang air kecil, terutama dalam jumlah sedikit, bisa menjadi pertanda bahwa batu telah mencapai bagian bawah saluran kemih atau kandung kemih.
Keinginan untuk buang air kecil bisa datang tiba-tiba dan terasa mendesak, meskipun hanya sedikit urine yang dikeluarkan setiap kali.
4. Aliran Urine Lemah atau Tersendat
Jika batu ginjal berukuran cukup besar, bisa terjadi penyumbatan aliran urine. Hal ini menyebabkan aliran urin menjadi lemah, tidak lancar, atau bahkan tersendat.
Gejala ini dapat disertai perasaan buang air kecil yang belum tuntas meskipun sudah berkemih.
5. Urine Keruh dan Berbau Menyengat
Batu ginjal dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK), yang kemudian mengubah karakteristik urine. Urine mungkin terlihat keruh seperti susu, disertai bau tidak sedap atau menyengat.
Bau ini sering kali menjadi tanda adanya infeksi bakteri, yang bisa memperburuk kondisi kesehatan jika tidak ditangani.
Penanganan dan Pencegahan
Jika mengalami gejala-gejala di atas, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Penanganan batu ginjal tergantung pada ukuran dan lokasinya, serta kondisi kesehatan umum pasien.
Untuk pencegahan, menjaga asupan cairan yang cukup setiap hari, membatasi konsumsi makanan tinggi oksalat, serta mengontrol kadar garam dan protein hewani dalam diet bisa sangat membantu dalam mencegah pembentukan batu ginjal.
Editor : Abriandi