Logo Network
Network

Kenaikan Harga Pertamax Tunggu Persetujuan DPR

Suparjo Ramalan
.
Selasa, 29 Maret 2022 | 12:35 WIB
Kenaikan Harga Pertamax Tunggu Persetujuan DPR
Kenaikan harga Pertamax tinggal menunggu persetujuan DPR. (foto: dok inews)

JAKARTA, iNews.id - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax sepertinya tinggal menunggu waktu. PT Pertamina (Persero) tinggal menunggu persetujuan DPR RI untuk menyesuaikan harga keekonomian BBM RON 92 tersebut agar tak merugi.

Saat ini, harga Pertamax di Indonesia berkisar antara Rp9.000-Rp9.4000 per liter atau jauh di bawah harga ekonomis yakni Rp14.000 per liter. Terbaru, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan harga keekonomian Pertamax mencapai Rp16.000 per liter.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan, harga Pertamax saat ini belum sesuai dengan harga pasar. Karena itu, dia berharap agar legislatif menyetujui rencana menyesuaikan harga BBM nonsubsidi tersebut. 

"Kami butuh dukungan DPR RI karena harga Pertamax sampai hari ini belum sesuai dengan harga pasar,"jelasnya saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, dikutip Selasa (29/3/2022). 

Dia memperkirakan, harga pasar Pertamax akan semakin tinggi seiring tren kenaikan harga minyak dunia yang sudah menembus 120 dolar Amerika Serikat (AS) per barel akibat perang Rusia-Ukraina yang telah mengganggu pasokan minyak dunia. 

Karena itu, sambung Nicke, perlunya kenaikan harga Pertamax lantaran mengikuti kenaikan harga minyak dunia. Adapun Pertamina telah menaikan harga jenis BBM lainnya di antaranya pertamax turbo, dexlite, dan pertadex yang secara volume hanya 2 persen dari total konsumsi BBM Pertamina.  

Dia mengatakan, seyogyanya harga Pertamax sudah harus disesuaikan. Pasalnya, pangsa pasar jenis BBM ini diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah atas.  

"Event Pertamax digunakan masyarakat untuk mobil-mobil yang bagus, jadi sudah sewajarnya kemudian dinaikkan, karena bukan untuk masyarakat kecil, Pertamax itu. porsinya hanya 20 persen dari total," tutur Nicke Widyawati. 

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News

Bagikan Artikel Ini