Juru kampanye Amnesty di Asia Selatan, Samira Hamidi menyatakan, penangkapan Haqiqi dan rekan-rekannya merupakan serangan terang-terangan terhadap hak kebebasan berekspresi. Pernyataannya juga mengutuk penyensoran berkelanjutan Taliban terhadap mereka yang ingin bebas mengekspresikan ide-ide mereka.
Di Kabul, para pejabat Taliban tidak segera menanggapi permintaan komentar. Keluarga model yang ditangkap juga tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar. Hingga saat ini belum diketahui pasti tindakan apa yang dihadapi model dan rekan-rekannya di bawah peradilan yang dijalankan Taliban.
Sejak mereka merebut kekuasaan Agustus lalu di Afghanistan, Taliban telah memberlakukan tindakan tegas dan dekrit sesuai dengan interpretasi keras mereka terhadap hukum Islam.
Salah satunya membatasi hak-hak perempuan dan minoritas. Langkah tersebut telah menimbulkan kekhawatiran internasional bahwa kelompok Islam radikal itu akan memerintah seperti yang dilakukan terakhir kali Taliban memegang kekuasaan di Afghanistan, pada akhir 1990-an.
Taliban menganggap kritik dan apa pun yang dianggap tidak menghormati Islam sebagai kejahatan yang dapat dihukum.
Editor : Abriandi