JAKARTA, iNewsKutai.id - Stigma mengonsumsi Monosodium Glutamat atau MSG bisa membuat bodoh. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari, nyaris semua makanan berat maupun jajanan mengandung bahan penyedap rasa ini.
Selama ini, MSG kerap dikambinghitamkan sebagai penyebab kebodohan. Padahal, tingkat kecerdasan seseorang tidak berkaitan dengan MSG melainkan dari pola belajar dan didikan sedari kecil.
Sebaliknya, MSG ternyata sangat bermanfaat bagi tubuh. Hal itu dibeberkan Medical Doctor and Health Content Creator dr Kevin Mak dalam webinar bertajuk 'Peran Umami dalam Mewaspadai Asupan Garam Berlebih untuk Hidup Lebih Sehat' belum lama ini.
Dia memastikan tidak ada fakta ilmiah yang menjadi dasar sehingga MSG menjadi penyebab kebodohan. Sebaliknya hasil studi menunjukkan Glutamat yang terdapat di MSG berperan aktif dalam pembentukan memori.
Glutamat adalah asam amino yang berperan sebagai neurotransmitter atau dalam bahasa kedokterannya senyawa yang membantu proses otak kita berjalan efektif dan optimal.
Sebaliknya, belum ada penelitian sampai tahun ini yang menyatakan MSG berdampak negatif ke otak baik skala kecil, menengah, maupun besar.
“Dua fakta ini sudah membuktikan bahwa MSG asal dikonsumsi dengan takaran sesuai justru membantu kerja otak kita,” kata dr Kevin.
Fakta ketiga, dalam jurnal dari FAO et al (2000) menyebut MSG tak menyebabkan kerusakan sel saraf. Tidak ada hubungannya dengan otak, sistem saraf pusat, maupun tepi. Keempat adalah MSG bersifat self limiting. Artinya saat memasak pakai MSG, Anda bisa menakar karena MSG berikatan dengan reseptor di lidah.
“Lidah kita punya kemampuan mengontrol kadar umami atau rasa gurih yang dihasilkan MSG. Jadi kemungkinan terjadinya kelebihan MSG sangat kecil,” ujar dr Kevin.
Mengacu pada fakta tersebut maka MSG tidak menyebabkan atau berhubungan dengan kerusakan sistem otak penyebab kebodohan, kerusakan otak, maupun sistem lainnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait