JAKARTA, iNewsKutai.id - Perceraian pasangan suami istri sudah menjadi fenomena global di semua negara di dunia. Selain ketidakharmonisan rumah tangga, faktor ekonomi menjadi masalah klasik sehingga memicu perceraian.
Kondisi ini semakin parah ketika pandemi Covid-19 mewabah di seluruh dunia. Perekonomian yang terpuruk membuat banyak keluarga di berbagai negara akhirnya berpisah.
Dilansir dari world population review, tingkat perceraian suatu negara dapat dihitung menggunakan data sensus. Membagi jumlah perceraian pada tahun tertentu dengan total populasi menghasilkan tingkat perceraian kasar.
Metrik ini biasanya dinyatakan sebagai angka per 1000 orang. Misalnya, jika 100.000 orang tinggal di suatu negara dan ada 500 perceraian dalam setahun, tingkat perceraian akan menjadi lima perceraian per 1.000 penduduk.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 4 negara dengan janda terbanyak di Asia :
1. Taiwan
Tingkat perceraian di Taiwan sangat tinggi dengan perbandingan 2.3 dari 1000 orang penduduk pada 2018 lalu. Angka tersebut meningkat pada tahun 2021 yaitu menjadi 2.5 per 1000 orang dengan jumlah penduduk lebih dari 23 juta jiwa.
Peningkatan ini dikarenakan faktor ekonomi yang menurun karena Covid-19 yang juga menurunkan ekonomi penduduk. Sehingga banyak wanita meminta cerai dan memilih menjadi janda.
2. China
Angka perceraian di China memang dikenal selalu naik setiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2018 tingkat perceraian di negara ini mencapai angka 3.2 per 1000 orang dengan populasi lebih dari 1 miliar jiwa.
Selain faktor ekonomi, faktor lain seperti urbanisasi juga membuat tingkat perceraian meningkat. Karena angka perceraian di desa jauh lebih kecil daripada di kotanya. Berkat tingkat pendidikan perempuan yang tinggi juga membuat pria dan wanita memiliki pijakan yang setara.
Ketika menghadapi konflik perkawinan, wanita berpendidikan lebih memilih untuk bercerai dan mencari pernikahan kembali daripada membuat kompromi dalam hubungan mereka saat ini di China.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait