Tak Mampu Bayar Bunga Utang Rp286 Juta, Wajah Perempuan Ini Dilempar Buah Durian Utuh

Anton Suhartono
Ilustrasi perempuan Thailand gagar bayar utang hingga wajahnya dilempar durian utuh. (Foto: Unsplash)

BANGKOK, iNewsKutai.id - Gara-gara gagal bayar utang yang berbunga hingga Rp286 juta, seorang perempuan di Thailand dianiaya secara sadis. Wajah dilempar dengan durian utuh oleh debt collector yang menagihnya.

Akibatnya, wajah perempuan bernama Duangduen itu luka parah. Penganiayaan itu terjadi pada 17 Juli 2022 lalu saat ,dia memarkir sepeda motornya di tepi jalan di Provinsi Lamphun untuk menerima telepon. Seorang perempuan tiba-tiba datang ke arahnya lalu melempar durian ke wajah. 

Duangduen menceritakan, penganiayaan itu bermula ketika dirinya meminjam uang sebesar 20.000 baht atau sekitar Rp8,1 juta dari renternir sebagai modal untuk membuka warung bersama temannya.

Dia kemudian secara rutin mencicil utangnya tersebut hingga akhirnya pandemi mengacaukan bisnisnya. Pendapatan warungnya kemudian menyusut. Uang yang dia punya hanya cukup untuk mempertahankan warungnya agar tak tutup.   

Setelah gagal bayar selama masa pandemi, rentenir mengirim debt collector untuk mendatangi perempuan itu untuk menagih. Betapa kagetnya karena utang yang sebelumnya hanya 20.000 baht membengkak menjadi 700.000 baht atau Rp286 juta dalam beberapa tahun karena bunga. 

Duangduen pun protes karena tak punya uang untuk membayar utangnya. Para debt collector itu menyarankan agar dia berutang lagi untuk membayar utang sebelumnya. Permintaan itu ditolak hingga terjadi pertengkaran sengit. 

Dilaporkan Khaosod, debt collector memintanya membayar 20.000 baht sehari sebagai cicilan utang dan bunga. Mendengat itu, Duangduen pergi meninggalkan para debt collector.

Duangduen kemudian menghubungi otoritas pemerintah untuk menengahi konflik tersebut. Petugas dari otoritas lalu menghubungi rentenir untuk meminta dia menghentikan sementara penagihan utang. Rentenir itu semakin marah dan mendatangi perempuan itu untuk menagih kembali utangnya. 

Puncaknya dia dianiaya dengan durian. Sejak itu Duangduen meminta bantuan media massa untuk mengungkap kasusnya. Duangduen juga mengatakan ancaman silih berganti datang masih kepadanya dari renternir.

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network