Bisnis Semut Rangrang Bikin Mantan Sekdes Berutang Rp1,5 Triliun, Kok Bisa?

Okezone
Mantan Sekretaris Desa Taraman Sugiyono berutang Rp1,5 triliun dalam bisnis semut rangrang.

JAKARTA, iNewsKutai - Bisnis semut rangrang terdengar sangat sepele. Namun, tidak bagi Sugiyono, pemilik CV Mitra Sukses Bersama (MSB). Gara-gara bisnis kroto tersebut, mantan Sekretaris Desa Taraman itu berutang hingga Rp1,5 triliun kepada mitra bisnisnya.

Diketahui, bahwa uang Rp1,5 triliun itu merupakan modal dan hasil untuk para mitra bisnis semut rangrang. Dana itu berasal dari 9.397 mitra yang terbagi dalam 700.877 paket semut rangrang di masing-masing kantor wilayah.

Sugiyono dikabarkan telah mengembalikan uang Rp1,5 triliun milik mitra bisnis semut rangrang Sragen dengan waktu paling cepat selama empat tahun.
Dia juga sudah dibebaskan dari tahanan pada 27 April 2021 lalu.

Sugiyono mengaku bisa menghirup udara segar setelah majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Sragen memutuskan mantan Sekretaris Desa Taraman itu terlepas dari jeratan pidana. Kemudian, untuk skeman pembayaran uang mitra bisnis semut rangrang akan dibayar.

Sugiyono berjanji akan mengembalikan paling cepat empat tahun dan paling lama 6 tahun.

“Saya tetap butuh tambahan waktu. Sebab, selama mengelola MSB, saya tidak menumpuk uang dan aset dalam jumlah besar. Tergantung nanti kesepakatannya seperti apa. Yang jelas sumber dananya riil dan nyata,” ujarnya dikutip dari Okezone, Minggu (27/2/2022).

Dalam pembayaran utang itu, Sugiyono mengandalkan keuntungan dari unit usaha jual beli sembako yang dikelola Komunitas Mitra Sejahtera (KMS). Namun, usaha sembakonya itu pun sempat terpaksa ditutup sebagai imbas masalah hukum itu. Tapi, KMS diaktifkan lagi setelah lebaran 2021.

“KMS ini merupakan wadah jual beli khusus member. Saat ini kami baru memiliki 153 member. Para member bisa belanja sembako di KMS dan mereka akan mendapatkan kembali uang mereka sebesar 3% setelah mereka sudah mengumpulkan 100 poin. Harga sembako kami tidak lebih mahal dari toko lain, tapi kekuatan kami ada di member,” jelasnya.

Lalu, para mitra bisnis semut rangrang Sugiyono kerap mengatakan, MSB memiliki pengaman kuat. Salah satu pengaman yang dimaksud adalah koin crypto. Namun, Sugiyono menjadikan koin crypto itu bukan sebagai pengaman utama.

“Crypto itu hanya salah satu bisnis pengaman. Ibu bukan tempat simpanan uang. Tapi ketika nanti memungkinkan, bisa saya jadikan sebagai salah satu sumber untuk menyelesaikan pengembalian uang mitra. Sebab, kita tahu faktanya crypto tidak bisa dipastikan. Jadi, itu bukan jadi sumber utama (untuk mengembalikan uang mitra),” bebernya.

“Nanti saya butuh pengertian mitra, apakah dengan kondisi seperti ini, mereka menginginkan pengembalian modal saja atau dengan hasilnya. Nanti akan kami bicarakan baik-baik dengan mitra,” ucapnya.

Sebagai informasi, ternyata menggeluti bisnis semut rangrang bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp3 juta per bulannya. Hal itu karena semut rangrang atau yang dikenal juga sebagai kroto ini memberikan harga jual yang sangat tinggi.

Bahkan, untuk patokan harga, semut rangrang bisa dibuat dalam hitungan per kilogram dengan kisaran mulai Rp175.000 hingga Rp250.000. Harga bisa naik lebih mahal atau turun tergantung pada kebutuhan pasar.

Kemudian, harga semut rangrang yang diternak bisa mencapai Rp175 ribu per kilogram. Jika dalam sehari berhasil terjual dua kilogram, maka peternak bisa mendapatkan Rp350 ribu. Sehingga dalam sebulan bisa meraih omzet hingga Rp10,5 juta.
 

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network