JAKARTA, iNewsKutai - Penyakit kolesterol tinggi selama ini identik dengan orang dewasa dan lanjut usia. Namun, siapa sangka anak-anak pun bisa terkena penyakit yang menjadi pemicu serangan jantung dan stroke ini.
Kolesterol tinggi pada anak-anak memang tidak akan berpengaruh pada rentang usia mereka. Namun, kondisi kesehatan akan memburuk seiring dengan bertambahnya usia. Karena itu, sangat penting untuk mengetahui gejala jika anak memiliki kolesterol tinggi.
Hal ini penting karema kolesterol yang tidak tertangani dengan benar meningkatkan risiko penyakit lain misalnya saja jantung, stroke, bahkan parahnya bisa sebabkan kematian. Itu kenapa tahu gejala kolesterol tinggi pada anak-anak penting bagi orangtua.
Dilansir dari eMedicine Health, Selasa (6/9/2022), tidak ada gejala khusus seorang anak mengalami kolesterol tinggi. Hal ini yang menyulitkan pencegahan di masa dewasanya.
"Umumnya tidak ada tanda atau gejala peningkatan kadar kolesterol selama masa kanak-kanak. Tetapi, saat mereka tumbuh dewasa, kolesterol tinggi itu bisa dikenali lewat munculnya timbunan lemak kecil di kulit, pembesaran hati dan limpa, serta pasien mengalami serangan jantung, stroke, atau masalah pembuluh darah perifer," terang laman tersebut.
Lebih lanjut, menurut American Heart Association, ada penelitian yang valid bahwa proses penumpukan kolesterol di arteri sudah dimulai pada masa kanak-kanak. Artinya, diagnosis sejak dini dapat mencegah masalah yang disebabkan kolesterol tinggi di masa dewasa.
Itu mengapa, diagnosis kolesterol tinggi bisa dilakukan di masa kanak-kanak. Di sisi lain, cara mendiagnosis kolesterol tinggi pada anak-anak ternyata tak jauh berbeda dengan orang dewasa. Menghitung kadar kolesterol dalam darah anak juga melalui tes darah di laboratorium.
"Tes kolesterol pada anak sangat penting terlebih jika ada riwayat penyakit jantung di keluarga atau jika orangtua si anak kolesterolnya tinggi," terang laman Cleveland Clinic.
Jika kadar kolesterol anak dinilai tinggi dari hasil tes darah, maka pengobatan medis bisa dilakukan. Ya, si kecil bisa diberikan obat khusus sesuai dengan kondisinya. Tak hanya itu, dokter juga akan menyarankan orangtua untuk mengubah diet si kecil.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait