JAKARTA, iNewsKutai.id - Polri membantah tembakan gas air mata menjadi penyebab kematian ratusan suporter dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Sebaliknya, kehabisan oksigen disebut menjadi penyebab ratusan penonton meninggal saat berdesak-desakan menuju pintu keluar.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, gas air mata bukan merupakan penyebab kematian suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang. Dia memastikan tidak ada satu pun suporter yang meninggal akibat tembakan gas air mata.
Dia menyebut, efek gas air mata hanya memicu iritasi sementara pada kulit, mata dan pernapasan. Dia menyebut, kehabisan oksigen saat berdesakan menjadi penyebab banyak suporter yang tewas.
"Penyebab kematian bukan akibat gas air mata tapi kekurangan oksigen. Sampai saat ini belum ada jurnal ilmiah ada fatalitas," katanya Senin (10/10/2022).
Polri menyoroti tidak berfungsinya emergency exit atau pintu darurat Stadion Kanjuruhan. Menurutnya, setiap kerumunan harus ada mitigasi yang jelas. "Dari 8 pintu emergency itu seharusnya bisa difungsikan. Kalau bisa difungkikan maka jatuhnya korban bisa diminimalisir," ujarnya.
(Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul : Polri Sebut Kasus Kematian di Kanjuruhan Bukan akibat Gas Air Mata)
Editor : Abriandi
Artikel Terkait