Mantan bupati Kutai Timur itu mengatakan, kemampuan dan kompetensi para tenaga honor tidak perlu diragukan lagi karena tidak kalah dengan PNS. Bahkan, tenaga honorer nyaris menjadi tulang punggung di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemprov Kaltim.
Di Indonesia kata Gubernur, jumlah tenaga honor sekitar 4 juta. Dengan asumsi 1 tenaga honor menghidupi 1 istri dan 2 anak, maka setidaknya ada 12 juta orang yang bergantung hidup dari kerja tenaga honor.
"Bangsa ini harus punya empati. Perlu dicatat, hingga saat ini negara belum bisa menyerap semua tenaga kerja. Bisa jadi ini salah satu solusi, selain tenaga honorer memang memiliki keahlian masing-masing," sambungnya.
Selain itu, Isran khawatir penghapusan tenaga honor justru akan menambah persoalan baru yakni menambah jumlah pengangguran. "Kalau pun pusat akan tetap menghapus tenaga honorer, Kaltim tidak akan menghapus tenaga honorer. Bagaimana caranya, urusan saya," tegasnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait