JAKARTA, iNewsKutai.id - Cadangan beras pemerintah yang disimpan di gudang Perum Bulog cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, stok yang tersedia hingga akhir 2022 diperkirakan hanya berada diangka 500 ribu ton.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (NFA), cadangan tersebut lebih rendah 1,2 juta ton dari kondisi normal. Hal ini disebabkan stok beras terus mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA, Rachmi Widiriani mengungkapkan, pada Agustus lalu, stock on hand Perum Bulog berada di angka 938 ribu ton. Kemudian September, cadangan beras yang ada di Bulog di 754 ribu ton, sedangkan pada Oktober 2022 stoknya hanya 673 ribu ton.
Jumlah tersebut jauh dibawah yang ditargetkan pemerintah yakni 1,2 juta ton pada Desember mendatang.
"Kalau stok akhir Desember itu ditargetkan 1,2 juta, tetapi dalam praktiknya pengadaan di dua bulan lebih sedikit ini tidak mencapai target, bisa jadi pada akhir tahun stok di Bulog di bawah 500 ribu ton," ujar Rachmi dalam diskusi virtual bersama PATAKA, Selasa (25/10/2022).
Editor : Abriandi
Artikel Terkait