BRUSSELS, iNewsKutai.id - Fakta mengejutkan terkait jumlah tentara Ukraina yang tewas selama invasi Rusia. Tidak main-main, jumlahnya tidak kurang dari 100.000 orang.
Tidak hanya itu, dia juga menyebut 20.000 warga sipil turut menjadi korban. Data tersebut secara tidak sengaja dibocorkan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam pidatonya yang disiarkan di di situs web Komisi Eropa, Rabu (30/11/2022).
"Sejak invasi Rusia, sudah lebih dari 100.000 tentara Ukraina tewas,"ujar Ursula dalam pidatonya.
Namun, tidak berapa lama kemudian, data berupa teks dan pidato Ursula terkait jumlah korban tersebut kemudian disensor. Pidato itu juga dipotong dari video di situs web Komisi Eropa dan di akun Twitter Ursula von der Leyen.
Meski sudah disensor, pernyataan Ursula sudah kadung dikutip sejumlah media dan penggit media sosial sehingga dengan mudah cepat tersebar. Dua versi pernyataan berbeda tersebut kemudian dibandingkan secara online.
Juru bicara badan eksekutif Uni Eropa Dana Spinant melalui Twitter menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah menunjukkan apa yang dia sebut "ketidakakuratan" dalam pidato Ursula von der Leyen. Dia menyebut tidak mengetahui sumber dan akurasi data tersebut.
“Perkiraan yang digunakan, dari sumber eksternal, seharusnya merujuk pada korban, yaitu tewas dan terluka, dan dimaksudkan untuk menunjukkan kebrutalan Rusia,” tulis dia, seperti dikutip Russia Today, Kamis (12/1/2022).
Jumlah korban tewas dari Ukraina sebelumnya sudah dipaparkan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu. Dia mengatakan jika 61.000 tentara tewas atau sepuluh kali lebih besar dari kerugian Rusia selama perang.
(Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul : UE Ungkap 100.000 Tentara Ukraina Tewas dalam Perang, tapi Langsung Disensor)
Editor : Abriandi
Artikel Terkait