Dia menjelaskan, jika terjadi insiden darurat di ISS, maka dari 7 astronot yang ada, hanya empat yang bisa dievakuasi dengan kapsul Crew Dragon SpaceX. Sedangkan 3 astronot lain, harus menunggu di ISS sampai misi penyelamatan selanjutnya.
“Rusia bisa mengirimkan pengganti Soyuz, tetapi itu bukan sesuatu yang terjadi satu atau dua hari. Kami sedang menghadapi situasi penyelamatan hidup di ISS,” tuturnya.
Terkait kerusakan Soyuz, Sgobba mengatakan jika kondisi pesawat ruang angkasa itu rusak dan tidak dapat diperbaiki. Menurutnya, dari rekaman, kebocoran cairan pendingin kapsul Soyuz Rusia terjadi pada Rabu 14 Desember 2022.
Hal tersebut meyakinkan pakar keselamatan penerbangan luar angkasa bahwa pesawat itu kemungkinan besar tidak lagi layak terbang. Dia menduga, tangki pendingin terkena puing-puing luar angkasa berukuran besar, meskipun kerusakan katup juga mungkin jadi penyebab lainnya.
“Kebocorannya sangat masif, bisa jadi tangki bahan bakar bocor atau semacamnya. Saya membayangkan itu terbentur semacam objek yang lebih besar, bukan mikrometeorit karena pesawat ruang angkasa dirancang menahan benturan benda-benda kecil,” bebernya.
(Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul : Kapsul Soyuz MS-22 yang Bocor Dinilai Tidak Layak Digunakan Lagi)
Editor : Abriandi
Artikel Terkait