Kriminolog Ragukan Dugaan Pemerkosaan terhadap Putri Candrawathi, Ferdy Sambo Berang

Martin Ronaldo
Ferdy Sambo bersikeras Brigadir J lakukan pelecehan seksual terhadap istrinya Putri Candrawathi. (foto: dok)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Kriminolog Prof Muhammad Mustofa meragukan klaim terjadinya pemerkosaan terhadap Putri Candrawathi oleh Brigadir J. Alasannya, tidak ada hasil visum yang menguatkan tuduhan tersebut. 

Hal itu disampaikan Prof Mustofa saat memberikan kesaksian dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jaksel, Senin (19/12/2022). Dalam keterangannya, Mustofa menyatakan jika Ferdy Sambo sebagai perwira tinggi polisi seharusnya mengetahui secara rinci apabila memang telah terjadi pemerkosaan. 

Menurutnya, Ferdy Sambo yang berlatar penyidik seharusnya mengetahui peristiwa pemerkosaan membutuhkan alat bukti, saksi, dan hasil visum.

"Sebagai seorang perwira tinggi polisi, dia tahu kalau peristiwa perkosaan itu membutuhkan lebih dari satu alat bukti dan saksi. Harus ada visum. Tapi tindakan-tindakan itu tidak dilakukan," kata Mustofa. 

"Artinya kalau tidak ada alat bukti berarti tidak bisa menjadi motif?" tanya Jaksa Penuntut Umum. 

"Tidak bisa," kata Mustofa.

Keterangan kriminolog itu rupanya membuat Ferdy Sambo berang. Meski tidak menjelaskan kenapa tidak mendalami pengakuan Putri Candrawathi, namun mantan Kadiv Propam itu mengklaim dirinya berbicara jujur soal pelecehan seksual. 

"Saya pastikan (pelecehan seksual) itu terjadi dan tidak mungkin saya berbohong karena itu menyangkut istri saya," kata Sambo saat memberikan tanggapan terkait keterangan kriminolog.

Sambo juga keberatan dengan kontruksi perkara yang diberikan penyidik kepada Mustofa. Menurutnya, keterangan saksi ahli tersebut hanya bersumber dari berita acara pemeriksaan Bharada E. 

"Sangat disayangkan apabila konstruksi yang dibangun oleh penyidik adalah konstruksi yang tidak menyeluruh yang diberikan kepada ahli dan hasilnya tidak akan komprehensif dan subjektif," katanya. 

Sementara Putri Candrawathi dalam tanggapannya menyayangkan saksi ahli hanya membaca BAP dari satu sumber pun. Karena itu, saksi ahli tidak memahami posisinya sebagai korban kekerasan seksual.

"Saya berharap Bapak bisa memahami perasaan saya sebagai korban seorang perempuan korban kekerasan seksual, pengancaman, dan penganiayaan," katanya.

(Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul : Ferdy Sambo soal Klaim Pelecehan Putri Tak Terbukti: Tidak Mungkin Saya Bohong terkait Istri Saya)

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network