JAKARTA, iNewsKutai.id - Pencalonan Anies Baswedan pada pemilihan presiden (pilpres) 2024 belum sepenuhnya aman. Hal ini tidak lepas dari nanuver politik Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh yang mendekati Partai Golkar.
Langkah Anies menuju kontestasi 2024 sejatinya sudah aman. Dukungan Partai Nasdem yang mengusungnya sejak awal bersama Partai Demokrat dan PKS sudah memenuhi presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
Gabungan ketiga partai itu menguasai 28 persen kursi di parlemen. Namun, disaat PKS menyatakan bergabung dengan Koalisi Perubahan yang akan mengusung Anies Baswedan, Surya Paloh justru melakukan manuver mendekati Partai Golkar.
Surya menemui ketua umum Partai Golkar Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu (1/2/2023). Saat ini, Partai Golkar bersama PAN dan PPP menggalang Koalisi Indonesia Bersatu. Airlangga Hartarto digadang-gadang akan dicalonkan sebagai presiden.
Seusai pertemuan, Surya Paloh tidak menyangkal jika silaturahmi politik itu berkaitan dengan pilpres 2024. Dia bahkan terang-terangan membuka peluang bergabung dengan KIB atau KIB bergabung dengan Koalisi Perubahan.
Menanggapi manuver politik tersebut, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani yakin jika Surya Paloh tidak akan mengkhianati Koalisi Perubahan yang sejak awal dideklarasikan Partai Nasdem.
"Kami tak ingin berandai-andai dan memilih fokus memantapkan kesepakatan antara Partai Demokrat, Nasdem dan PKS untuk mengajukan Mas Anies sebagai Capres," tegas Kamhar Lakumani, Kamis (2/2/2023).
Dia pun mendorong agar ketiga partai bisa segera melembagakan kerja sama ketiga partai dan membentuk Sekretariat Bersama Koalisi Perubahan.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait