TAIPEI, iNewsKutai.id – Situasi di Selat Taiwan kian memanas. Sedikitnya 71 jet tempur dan sembilan kapal perang milik China mengepung Taiwan. Mereka mensimulasikan serangan ke negara kepulauan tersebut.
Simulasi perang itu digelar pada hari kedua pengerahan alutsista yang disebut Beijing sebagai bagian dari latihan militer udara dan laut China di sekitar pulau itu mulai sejak abtu (8/4/2023).
“Di bawah komando terpadu dari operasi gabungan, berbagai jenis unit melakukan simulasi serangan presisi bersama pada sasaran utama di Pulau Taiwan dan wilayah laut sekitarnya, dan terus mempertahankan postur ofensif di sekitar pulau itu,” demikian laporan stasiun televisi pemerintah China, Minggu (9/4/2023).
Latihan ini diduga menjadi respons atas kunjungan singkat Presiden Taiwan Tsai Ing Wen ke Amerika Serikat. Beijing selama ini memang masih menganggap jika Taiwan yang diperintah secara demokratis merupakan bagian dari China.
Kementerian Pertahanan Taiwan pun melaporkan beberapa serbuan oleh Angkatan Udara China, Minggu (9/4/2023) ini. Taipei juga terus memantau pasukan rudal China.
Sumber keamanan Taiwan mengatakan kepada Reuters bahwa pada Sabtu kemarin China menggelar latihan di sekitar Selat Bashi, yang memisahkan Taiwan dari Filipina.
Latihan itu antara lain berupa simulasi serangan terhadap kelompok kapal induk serta latihan antikapal selam. Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan, dari 71 jet tempur yang dikerahkan, beberapa di antaranya terdeteksi jenis Su-30 dan pengebom H-6.
Selama ini, Taiwan memiliki pemerintahan yang independen dari China daratan sejak 1949. Namun, Beijing memandang pulau itu sebagai salah satu provinsinya.
China juga menentang setiap kontak resmi negara asing dengan Taipei dan menganggap kedaulatan China atas pulau itu tidak dapat disangkal.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait