Taiwan Kembangkan Rudal Penghancur Pangkalan Udara, Mampu Jangkau Komando Armada China di Shanghai

Anton Suhartono
Taiwan mengembangkan rudal yang mampu menghancurkan pangkalan udara musuh. (foto: reuters)

TAIPEI, iNewsKutai.id - Diam-diam, Taiwan mengembangkan rudal yang mampu menghancurkan pangkalan udara musuh. Rudal berbasis darat diberi nama Hsiung Sheng itu mampu menjangkau komando Armada Timur Tentara Pembebasan Rakyat China, di Shanghai dan Provinsi Zhejiang.

Berdasarkan analisis pakar militer, Hsiung Sheng bisa menjangkau target dalam jarak 1.000 km, dibuat dalam dua versi. Satu rudal mampu membawa hulu ledak tinggi untuk menghantam bunker dan pusat komando yang serta satu lainnya membawa senjata untuk menghancurkan pangkalan udara.

Selain rudal untuk menyerang target musuh, Taipei juga ternyata mengembangkan rudal permukaan ke udara, Sky Bow III. Senjata yang lebih mirip drone itu dirancang untuk menembak jatuh rudal balistik, jelajah, serta jet tempur. 

Dilansir reuters, pengembangan senjata itu dipaparkan badan milik Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung Shan dalam dokumen militer Taiwan yang disampaikan kepada parlemen.

Chieh Chung, peneliti di Yayasan Kebijakan Nasional di Taipei, mengatakan rudal Hsiung Sheng meningkatkan kemampuan dan daya gedor militer Taiwan dalam menghadapi potensi invasi pasukan China.

"Rudal ini bisa menjangkau sebagian fasilitas militer China di Shanghai dan Provinsi Zhejiang. Ini akan menyulitkan bagi mereka untuk menggelar perang dengan cepat," katanya, dikutip dari Reuters, Jumat (22/4/2022). 

Lebih lanjut Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung Shan menjelaskan drone juga punya peran penting melumpuhkan fasilitas strategis musuh, seperti yang dilakukan Ukraina terhadap kekuatan Rusia.

Serangan drone Ukraina memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan militer Rusia, seperti menyerang lokasi peluncuran rudal atau bertindak sebagai umpan untuk membantu menentukan radar musuh. 

Untuk itu Taiwan akan membangun empat fasilitas baru, termasuk pangkalan dan fasilitas perbaikan, pada 2025 sebagai basis drone-drone barunya. Kementerian Pertahanan sebelumnya mengumumkan rencana untuk mulai memproduksi drone tempur yang dengan target produksi tahunan 48 unit. 

Namun penjelasan soal spesifikasi drone masih minim. Selain itu Taiwan akan menerima drone tempur dari AS MQ-9 Reaper dari Amerika Serikat yang mulai digunakan pada 2025. iNews Kutai

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network