SHANGHAI, iNewsKutai.id - Dukungan Amerika Serikat terutama di bidang militer kepada Taiwan membuat pemerintah China berang. Beijing menyatakan jika langkah Washington terutama dalam mendukung kemerdekaan menempatkan Taipei dalam bahaya.
China yang meningkatkan aktivitas militernya baik pesawat tempur maupun kapal perang di Selat Taiwan menyebut jika hal tersebut adalah bagian persiapan yang disebut 'patroli kesiapan'.
"AS sering mengambil langkah dalam masalah Taiwan, mengatakan satu hal dan melakukan hal lain, menghasut dukungan untuk pasukan kemerdekaan Taiwan, yang akan mendorong Taiwan ke dalam situasi berbahaya," kata Beijing dalam pernyataan tersebut.
Sayangnya, pernyataan itu tidak memberikan tanggal pasti kapan latihan itu terjadi. China telah meningkatkan manuver militernya di sekitar Taiwan selama sekitar dua tahun terakhir. Negara tersebut berusaha menekan Taipei untuk menerima klaim kedaulatannya.
Sebelumnya, Presiden AS menyatakan siap membantu Taiwan mengirimkan personel militer jika diserang oleh China. Dia mengatakan, AS akan terlibat secara militer jika China menyerang pulau itu. Pejabat AS mengatakan tidak ada perubahan dalam kebijakan tersebut.
Kekhawatiran akan gempuran China tersebut menyusul serang Rusia ke negara tetangganya Ukraina. Terbaru, pasukan Garda Nasional AS akan dikerahkan untuk melatih pasukan Taiwan menghadapi serbuan China.
China mengklaim Taiwan merupakan bagian dari negaranya. Pasukan China terus memperkuat pelatihan militer dan persiapan untuk "menggagalkan" campur tangan kekuatan eksternal dan tindakan oleh mereka yang mendukung kemerdekaan Taiwan.
Pada Senin (30/5/2022), Taiwan melaporkan serangan terbesar sejak Januari oleh angkatan udara China di zona pertahanan udaranya. Kementerian pertahanan pulau itu mengatakan, para pejuang Taiwan bergegas untuk memperingatkan 30 pesawat China tersebut.
Taiwan telah berulang kali mengeluhkan misi semacam itu di Zona Identifikasi Pertahanan Udara, atau ADIZ. Tidak ada tembakan yang dilepaskan dan pesawat China tidak terbang di wilayah udara Taiwan, tetapi di ADIZ-nya.
Taiwan mengatakan hanya rakyatnya yang memiliki hak untuk memutuskan masa depan pulau itu. Taiwan dengan tegas menolak klaim kedaulatan China. Pemerintah Taiwan mengatakan bahwa meskipun menginginkan perdamaian, mereka akan mempertahankan diri jika perlu.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait