SAMARINDA, iNewsKutai.id - Sebanyak 30 persen calon jamaah haji Kalimantan Timur masuk kategori lanjut usia. Dinas Kesehatan Kaltim pun memberikan perhatian khusus pada jamaah kategori risiko tinggi ini.
Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin mengatakan, pemantauan kesehatan kepada calon jamaah haji dilakukan secara berkala. Seperti pemeriksaan tensi darah dan penyakit penyerta (komorbid) mengingat 30 persen jamaah haji Kaltim didominasi kelompok usia risiko tinggi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, seluruh petugas pendamping haji termasuk dokter dan perawat, telah dibekali secara khusus terkait psikologi lansia. Agar dapat mendampingi dan menjaga para kelompok jamaah haji yang telah lanjut usia.
"Tiap kloter ada satu dokter dan perawat serta petugas haji daerah per kabupaten/kota. Haji tahun ini kita doakan berjalan sukses, dan seluruh jamaah dalam kondisi sehat. Baik saat berangkat dan kembali pulang ke tanah air," ujar Jaya dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Senin (15/5/2023).
Menurutnya, meski sudah memasuki usia lanjut, selama jamaah tidak memiliki keluhan kesehatan, tetap dimungkinan untuk berangkat haji. Kecuali, calon jamaah lansia memiliki penyakit berat seperti demensia atau penyakit lain yang bisa berdampak buruk jika melakukan perjalanan jauh.
"Karena lansia berapapun umurnya kalau tidak ada penyakit ya berangkat. Selama tidak ada penyakit penyerta berat," katanya.
Jaya juga memastikan seluruh jamaah yang akan diberangkatkan ke Arab Saudi mulai 25 Mei 2023, pekan depan sudah menerima vaksin Covid-19.
"Dipastikan sudah vaksinasi Covid-19. Jangankan haji, perjalanan dalam negeri saja diminta semua untuk melakukan vaksinasi sampai booster kedua," pungkasnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait