GEORGE TOWN, iNewsKutai.id - Krisis air bersih melanda Malaysia khususnya di wilayah Penang dan Kedah dalam beberapa hari terakhir. Penyebanya, sejumlah bendungan yang menjadi sumber air baku mengalami kekeringan parah.
Dilansir The Star, volume air di sejumlah bendungan yang dialiri air dari Sungai Muda di Penang, turun drastis sejak 15 Mei 2023 lalu. Bendungan Teluk Bahang hanya terisi air 46,2 persen, Bendungan Ayer Itam terisi 39,8 persen, dan Bendungan Mengkuang yang menjadi penyuplai terbesar kini hanya terisi 88,2.
Padahal, bendungan yang menjadi tulang punggung penyediaan air bersih itu biasanya terisi hingga lebih dari 90 persen. Akibatnya, sekitar 1 juta warga di Penang dan Kedah kini mengalami krisis air bersih.
Untuk mengatasi hal tersebut, Ketua Menteri Pulau Pinang Chow Kon Yeow menyatakan, suplai air dari Bendungan Ayer Itam diprediksi hanya bisa bertahan selama 120 hari kedepan. Untuk itu, dia mengimbau warga Penang menghemat air.
Presiden Penang Water Watch Chan Ngai Weng menyatakan, imbauan ini berlaku untuk seluruh warga Penang.
"Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu, tertinggi di negara ini. Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air," kata dia.
Krisis air bersih ini diperparah dengan dugaan kesalahan sensor otomatis yang menyebabkan pintu bendungan di Sungai Muda terbuka dan membuang air. Namun, hal itu dibantah Chan.
"Komputer tidak membuat kesalahan. Seharusnya juga ada peringatan umum yang dikirim ke setiap tingkat otoritas di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu," imbuh dia.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait