Saksi mata, Yanto, mengungkapkan, api bermula dari rumah milik Septi. Dia diketahui merebus air lalu meninggalkan rumahnya.
"Dia lagi merebus air terus keluar rumah tapi lupa mematikan kompor," ujarnya.
Pantauan di lokasi, warga yang panik berupaya memadamkan api dengan alat sederhana. Petugas pemadam kebakaran (damkar) yang tiba di lokasi langsung berupaya menjinakkan api.
Akibat kebakaran tersebut, 23 unit rumah rata dengan tanah. Sebanyak 18 kelapa keluarga atau sekitar 100 jiwa kehilangan tempat tinggal. Kerugian akibat kebakaran ini diprediksi mencapai ratusan juta rupiah.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait