Buku Memuat Kartun Nabi Muhammad Beredar, Ini Sikap Pemerintah Singapura!

Anton Suhartono
Singapura larang buku kartun politik berisi gambar Nabi Muhammad SAW (Foto: Mitpress)

SINGAPURA, iNews.id - Pemerintah Singapura melarang dengan tegas peredaran buku kartun politik berjudul 'Red Lines: Political Cartoons And The Struggle Against Censorship'. Alasannya, buku tersebu memuat gambar yang menghina Nabi Muhammad SAW dan juga mengejek agama lainnya. 

Menteri Urusan Muslim Singapura Masagos Zulkifli menegaskan, buku tersebut menyinggung umat Islam meskipun diterbitkan atas nama kebebasan berbicara dan berkekspresi. 

“Selain karikatur Nabi dan Islam, buku itu juga memuat gambar-gambar yang menghina agama lain. Penulis boleh saja mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud menghina atau merendahkan, melainkan untuk mendidik, tetapi Pemerintah menolaknya," ujarnya kepada parlemen, dikutip dari The Straits Times, Rabu (12/1/2022). 

Gambar-gambar yang merendahkan dan menghina Nabi Muhammad, lanjut dia, menyebabkan kerusuhan di banyak negara, bahkan merenggut nyawa. Perusahaan publikasi besar juga menahan diri untuk tidak memublikasikan kartun-kartun tersebut. 
Hubungan ras dan agama yang harmonis di Singapura butuh kepedulian dan perhatian terus-menerus dari pemerintah dan masyarakat. 

"Kami tidak ingin mengambil risiko apa pun yang akan mengurai kedamaian dan harmoni yang kita nikmati. Kami tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua komunitas agama guna melestarikan dan memperkuat kerukunan ras dan agama yang merupakan landasan masyarakat kita yang kohesif," tuturnya. 

Otoritas Pengembangan Media Infocomm (IMDA) sejak November tahun lalu juga menegaskan tak akan mengeluarkan izin edar dan jual terhadap buku terbitan Agustus 2021 itu.

Disebutkan buku itu diklasifikasikan tidak pantas untuk beredar di Singapura berdasarkan Undang-Undang Publikasi yang Tidak Diinginkan karena mengandung konten menghina agama. 

Konten buku itu termasuk kartun Nabi Muhammad SAW hasil reproduksi dari tabloid Prancis, Charlie Hebdo, yang memicu demonstrasi di negara-negara Muslim. Selain itu buku tersebut juga berisi gambar yang menghina Kristen dan Hindu. 

Buku karya profesor studi media Universitas Baptis Hong Kong Cherian George dan novelis grafis Sonny Liew itu telah didistribusikan di beberapa negara seperti Amerika Serikat.  Isi buku mengkaji kartun-kartun politik di seluruh dunia dan menjelaskan berbagai motif dan metode penyensoran.

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network