Wahyu tidak menyangka, dirinya yang seorang anak yatim dan sehari-hari membantu ibunya di kebun kareta bisa lulus. Apalagi, dia mengaku tidak mengeluarkan sepeser pun uang selama seleksi.
"Sempat gemetaran karena tidak percaya. Jujur, ini semua karena kerja keras dan belajar tekun sebelum menjalani seleksi. Saya tidak mengeluarkan uang sepeser pun," ujarnya.
Dia menambahkan, kelulusannya itu juga berkat doa dari ibunya. Menurutnya, sang ibu menjadi motivasi utamanya dalam menjalani seleksi penerimaan Polri. Dia juga ingin membuat ayahnya yang sudah lebih dulu berpulang menjadi bangga.
"Ibu yang selalu menyemangati saya selama seleksi. Mudah-mudahan ayah saya bangga melihat saya sekarang ini,” tambahnya.
Terpisah, Kapolres Kutai Barat AKBP Heri Rusyaman melalui Kasi Humas Polres Kubar IPDA Sukoco menyatakan, seleksi Polri digelar secara transparan dan akuntabel.
Dia pun meminta kepada orang tua casis untuk tidak mempercayai oknum-oknum yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang.
"Masyarakat yang hendak mengikuti rekrutmen Polri harus percaya diri lolos seleksi, percaya kemampuan diri sendiri bukan orang lain. Jangan mudah percaya dengan oknum tertentu yang mengiming-imingi bisa meluluskan untuk menjadi polisi,” tegasnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait