Sejumlah petugas pun bakal disiagakan disejumlah titik lokasi belimbur, hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya aksi menyiram air yang menyalahi tata krama.
"Ayo semua warga bersama-sama menjaga kesakralan prosesi belimbur ini. Mari kita buktikan bahwa masyrakat Kukar memang berbudaya," harapnya.
Sekadar diketahui, Belimbur menjadi acara puncak Erau Adat Pelas Benua. Tradisi saling menyiramkan air menjadi wujud rasa syukur masyarakat atas kelancaran pelaksanaan Erau.
Makna filosofis belimbur adalah sebagai sarana pembersihan diri dari sifat buruk dan unsur kejahatan. Air yang menjadi sumber kehidupan dipercaya sebagai media melunturkan sifat buruk manusia.
Dengan belimbur, diharapkan masyarakat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura mendapatkan keberkahan, keselamatan, dan perlindungan dari malapetaka.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait